Pemilihan Anggota TUNZA Youth Advisory Council 2011

Bandung- 16 pemuda dari berbagai belahan dunia diajukan menjadi kandidat TUNZA Youth Advisory Council, Kamis (29/9). Mereka dinominasikan oleh peserta dari negaranya. “Pada suatu pagi kita terbangun, ada 2 hal yang pasti jadi pilihan. Pertama, tidur lagi membiarkan seisi dunia seperti apa adanya. Kedua, bangun dan memulai merubah sesuatu pada bumi ini,” ujar Shrutti Neelakantar kandidat dari India ketika mempresentasikan visi dan misinya. Setiap regional wilayah dipilih dua pemuda yang akan mewakili masing-masing wilayah yaitu regional Asia Pasifik, Afrika, Eropa dan Amerika.

TUNZA Youth Advisory Council (TYAC) merupakan perwakilan TUNZA dibawah UNEP secara langsung di setiap regional untuk menyosialisasikan program TUNZA. “Menurut saya, TYAC suatu wadah pemuda seluruh dunia untuk membuat lingkungan hidup jadi lebih baik lagi,” ungkap Gracia Paramitha, puteri lingkungan hidup 2002 (Tunas Hijau) dari Indonesia yang terpilih mewakili regional Asia Pasifik. Gracia mempunyai visi misi yang harus dicapai dalam 2 tahun ke depan, yaitu  menciptakan diplomasi lingkungan untuk negara–negara se Asia Pasifik khususnya Indonesia.

Kesempatan menjabat di TYAC sangat ditunggu oleh pemuda–pemudi perwakilan seluruh dunia. “Saya akan mendukung visi dan misi Gracia Pramitha. Begitu juga teman–teman yang lainnya. Walau tidak terpilih, setidaknya kita semua bisa menunjukkan pemuda Indonesia sangat peduli lingkungan,” ujar Gina Karina, kandidat Indonesia lainnya.

2 tahun merupakan waktu yang panjang, 8 pemuda-pemudi akan memperjuangkan suara dan proyek lingkungan hidup setiap negara. Tidak mudah dan banyak tantangan yang nantinya dihadapi. Semangat yang ambisius merupakan modal yang kuat, lebih baik lagi bila pengetahuan dan proyek lingkungan hidup yang mereka punya menjadi peran penting dalam perubahan lingkungan menjadi lebih baik lagi. (1man)