Saling Berbagi Program Dalam Youth Plenary Session TUNZA 2011

Bandung- Hutan merupakan gudang karbon dioksida (CO2). Jika hutan rusak dan pepohonan banyak ditebang, akan semakin banyak pula karbon dioksida yang lepas ke udara. Kita bisa merasakan dampaknya saat ini, seperti pemanasan global dan perubahan iklim.

Stop talking, plant trees now (Berhenti bicara, tanam pohon sekarang),” ujar Nick Nuttall dari TUNZA Youth Advisory Council, saat workshop hari ketiga Tunza International Children and Youth Conference on the Environment (ICYCE) 2011, Kamis (29/9). Nick Nuttall telah mengampanyekan pentingnya menanam pohon tidak hanya di negaranya India, tapi di seluruh dunia.

Lebih dari setengah hutan di dunia beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan peternakan. “Ayo kita rubah keadaan lingkungan kita menjadi lebih baik lagi dan jangan sampai perubahan iklim merubah kita,” tegas Nick Nuttal dari India. Menanam pohon menjadi bagian dari hidup Nick. Target dari kampanye itu, setiap negara mempunyai hutan kota dunia atau lebih dikenal dengan world city forest.

Tidak hanya delegasi dari India yang mengampanyekan lingkungan hidup, dari Singapura juga mengampanyekan pemanfaatan botol bekas untuk bahan tambahan membuat baju. “Start from your wasted bottle, your desain and let’s campaign,” kata Cou Lin, delegasi dari Singapure. Adanya ilustrasi pada baju mereka menjadi favorit peserta TUNZA lainnya. Ilustrasinya bermacam–macam, diantaranya mengenai es meleleh akibat pemanasan global dan  perubahan iklim.

4 delegasi dari negara yang berbeda mengaampanyekan mengenai proyek lingkungan hidup mereka. Mulai dari plant trees, pemanfaatan bekas dan pengolahan sampah organik dan non organik menjadi batu bata yang bisa dipakai untuk menanam tanaman. Program ini rata–rata sudah berjalan dua tahun di negaranya. (1man)