Penanaman Pembiasaan Sejak Dini

Surabaya- Pembiasaan diri untuk membuang sampah pada tempatnya ternyata belum menyeluruh kepada semua elemen masyarakat. Terbukti anak-anak yang berada di 4 kelurahan di daerah Surabaya timur masih terbiasa dengan membuang sampah seenaknya. Hal itu terjadi saat penilaian Surabaya Green and Clean, Selasa (22/11).

Saat salah satu tim penilai, Tunas Hijau, memberikan stiker dan harus ditempel. Hanya sedikit anak yang langsung membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan mereka langsung lari dan lupa sampah mereka.

Terlihat jelas bahwa mereka belum memulai kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sejak dini. Namun di salah satu kelurahan di sana atau lebih tepatnya pada kelurahan Gading sudah memulai dengan pembiasaan sejak dini. Terbukti saat permainan yang sama anak-anak langsung membuang sampah pada tempat sampah yang ada. Mereka mulai sadar pentingnya pembiasaan mulai sejak dini. Seperti yang dijelaskan oleh Misgiono, warga kelurahan Gading.

Misgiono menyatakan bahwa pembiasaan tersebut memang harus dilakukan sejak dini. Misgiono juga termaksuk orang yang cukup tegas untuk membuat kampungnya hijau. “Saya juga menerapkan ketegasan untuk penghijauan di RT kami,” tutur Misgiono.

Dia menanamkan pada warganya supaya warganya guyub dengan cara menjatuhkan sanksi kepada warganya yang tidak mengikuti kerja bakti. “Saya membiasakan warga saya untuk melakukan kerja bakti tiap minggunya, bila warga saya tidak mengikutinya saya memberi sanksi meminta keterangan dari kelurahan,”terang Misgiono.

Misgiono beserta istri memang menjadi motor lingkungan di daerah kelurahan Gading dan sekitarnya. Terbukti dengan keikutsertaan 2 RW binaan mereka di Gading. “Istri saya memang aktif untuk mengkader ibu-ibu PKK di 2 RW sekitar,” jelas Misgiono. Hal tersebut berbeda jauh dengan daerah perumahan yang ada di daerah sana. Semua warga mereka benar-benar tidak ada waktu untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya. (ali)