Tim Ecopreneur SDN Petemon XIII dan Pacar Keling VIII Telah Pasarkan Produk Daur Ulangnya

Surabaya- Perkembangan pesat telah dilakukan oleh tim Ecopreneur SDN Petemon XIII. Dengan fokus pada memanfaatkan sampah perca kain flannel, mereka telah mampu membuat puluhan aksesoris berupa jepit rambut, gelang maupun gantungan kunci yang menarik. Hal ini terlihat ketika Tunas Hijau memantau  sekolah mereka, Selasa (31/1). 

Tim Ecopreneur SDN Petemon XIII dengan beberapa produk daur ulangnya

Wahyuning Mei Safitri, siswi kelas 5, yang bertanggung jawab di bagian produksi menyampaikan bahwa produk buatan mereka laris manis. ”Dari kain perca yang tidak berharga seperti telah kami ubah jadi barang yang menarik. Tak heran banyak yang membeli serta memesan kembali,” ujar Wahyuning sambil menunjukkan produk karya tim Ecopreneur-nya.

Dari catatan mereka terlihat telah terjual sejumlah besar produk dengan jumlah keuntungan 200 ribu rupiah lebih. Pesanan pun terus mengalir. Rafli Bagaskara, ketua tim Ecopreneur SDN Petemon XIII, menyatakan bahwa banyaknya pesanan tersebut karena promosi yang mereka lakukan selama ini.

”Seminggu lalu kami keliling ke kelas-kelas untuk promosi produk kami. Saat istirahat pun kami juga turut menawarkan ke teman-teman, tak heran banyak yang terjual,” kata siswa kelas 5 ini sambil tersenyum bangga. Dikatakan pula bahwa tak hanya teman sekolahnya yang membeli, tetangga di rumah pun turut tertarik dengan produk mereka.

Hal serupa juga telah dilakukan tim Ecopreneur SDN Pacar Keling VIII. Tak jauh beda dengan SDN Petemon XIII, mereka telah memasarkan produknya. Mereka mengubah sampah kering menjadi tempat pensil serta tisu. Dengan hiasan yang menarik, mereka telah menjual belasan produk recycle tersebut.

Tim Ecopreneur SDN Pacar Keling VIII sedang mengevaluasi strategi pemasaran produk daur ulang

Aulia Putri Wijaya, ketua tim Ecopreneur SDN Pacar Keling VIII, menyatakan bahwa produk mereka tidak hanya dijual di sekolah, namun turut juga dipasarkan di tetangga rumahnya. “Saat proses pembuatan di rumah, ada tetangga yang melihat dan tertarik membeli. Dari situlah yang lainnya juga turut tahu dan tertarik membeli. Saat ini keuntungan yang kami dapat telah mencapai 200 ribu,” ungkap siswi kelas 5 ini.

Pesanan juga masih terus datang, namun karena kesibukan belajar di sekolah, mereka tidak melayani semua pesanan terlebih mereka juga mulai disibukkan dengan ulangan harian di sekolah. Aulia menambahkan bahwa saat ini mereka cukup puas dengan apa telah dicapai. ”Keuntungan yang kami dapat rencananya akan kami gunakan untuk kegiatan lingkungan hidup di sekolah. Salah satunya menambah fasilitas kebersihan,” imbuh Aulia. (don)