Warga Ketintang IA Galakkan Lubang Resapan Biopori

Surabaya- Banjir seringa membuat resah warga di perkampungan. Banyaknya pembangunan gedung dengan menggusur dan menyempitkan daerah resapan air hujan cukup membuat satu kampung mengalami kebanjiran. Kondisi tersebut saat ini dirasakan oleh warga kampung Ketintang IA. Beberapa rumah yang ketinggiannya sama dengan jalanan akan mendapatkan sumber air tanah yang keluar di sela-sela pintu atau keramik rumah mereka. Salah satu rumah yang terkena dampaknya adalah rumah keluarga Warno. 

Aktivis Tunas Hijau Satuman menjelaskan fungsi lubang resapan biopori kepada warga Jl. Ketintang IA

Menurut Warno, kepala rumah tangga, di rumah yang ditempati keluarganya tersebut air menyumber dari dalam tanah. “Di rumah kami, air menyumber dari bawah tanah, terutama di sela-sela pintu dan keramik,” tutur Warno yang juga ketua RT 06. Dia juga menjelaskan bahwa tidak hanya tempat tinggalnya saja yang mengalami hal serupa. Hampir warga RT 6 yang dipimpinnya mengeluhkan hal yang sama. “Tidak hanya saya saja yang mengalami penyumberan tetapi warga saya juga mengalami hal serupa,” jelas Warno.

Hal tersebut diungkapkan Warno Rabu malam (18/1), saat warga RT 6 mengadakan rapat kampung. Rapat tersebut menindaklanjuti ide yang pengurus rumuskan untuk mengatasi banjir di RT 6. “Kami mempunyai keinginan untuk membuat lubang resapan yang dapat mempercepat surutnya air hujan,” ungkap Warno. Dia dan beberapa pengurus lainnya telah menyepakati pembuatan lubang resapan. “Acara ini kami adakan untuk mendalami cara pembuatan lubang resapan dari teman-teman Tunas Hijau,” tungkas Warno.

Jalannya penyuluhan pun berjalan dengan musyawarah dengan antusiasme tinggi warga di sana. Salah satunya Syamsul Hardi, warga RT 6, yang menginginkan pembuatan lubang tersebut segera di realisasikan. “Kalau bisa pembuatan lubang resapan tersebut segera dilaksanakan,” tuturnya. Menurut dia, bila tidak segera dilaksanakan, kampung mereka akan terendam. “Daerah tempat tinggal kita adalah daerah rendah, jadi perlu segera dibuat lubang resapan tersebut,” pinta Syamsul Hardi. (ali)