Bersihkan Rumput, Pemupukan Dan Labelisasi Tanaman di Hutan Kota Balas Klumprik
Surabaya- Panas matahari yang menyengat tak menyurutkan para aktivis Tunas Hijau dan mahasiswi magang dari Universitas Brawijaya Malang untuk terjun langsung ke lokasi hutan kota yang berada di Balas Klumprik. Berlian Cahyaninganik, mahasiswi fakultas Sosiologi ini dengan baju hem dominan putih dan celana jeans levis rela masuk ke lumpur untuk melakukan pembersihan area penanaman.
Tinggi kedalaman lumpur yang mencapai hampir 30 cm tak menyurutkan niatnya untuk terjun langsung ke lokasi . Berlian merupakan 1 dari 4 mahasiswa magang yang ikut berkegiatan langsung bersama 3 aktivis Tunas Hijau yang datang langsung untuk melakukan perawatan hutan kota Balas Klumprik, Kamis (02/02). Pemantauan pohon yang baru ditanam akhir November lalu di hutan kota ini dilakukan Tunas Hijau sedikitnya sekali dalam seminggu.
Pohon yang ditanam di hutan kota ini merupakan pohon yang sudah besar, tinggi minimal 2 meter meter. Alasannya, pohon tersebut telah memiliki akar yang lebih kuat bila dibandingkan dengan bibit-bibit yang masih kecil. ”Akar yang kuat dari pohon-pohon itu bisa membuat pohon yang ditanam di daerah tersebut lebih kuat, bisa hidup dengan baik dan bisa cepat dirasakan manfaatnya,” ujar Suud.
Pada umumnya bibit-bibit yang masih kecil memiliki akar yang kurang kuat sehingga mudah mati ketika ditanam. Pohon-pohon yang sudah besar tersebut merupakan sumbangan dari PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yang penanamannya dilakukan bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Lebih dari 2000 pohon sumbangan PGN ditanam di hutan kota Balas Klumprik ini.
Saat pemantauan hai itu, beberapa bapak paruh baya sedang membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar pohon. Para pekerja tersebut merupakan pekerja honorer dari Dinas Pertanian Kota Surabaya yang bertugas hari itu untuk merawat dan membersihkan lahan tersebut. Mereka adalah petani yang memang mengerjakan sawah di sekitar lokasi.
Pada pemantauan Tunas Hijau saat itu, selain melakukan pengecekan dan perawatan hutan kota, pemberian label pada pohon dengan pemberian nama tanamannya juga merupakan agenda kegiatan rutin setiap minggunya . Pemberian nama pada pohon bertujuan agar para pengunjung bisa mengetahui langsung nama tanaman yang ditanam. Selain itu juga merupakan alat bantu Tunas Hijau untuk mengecek tanaman secara langsung.
Pemberian label pada pohon dilakukan dengan memberikan tiga label untuk masing-masing jenis pohon. Pohon yang ditanam di hutan kota ini bermacam-macam. Diantaranya matoa (rambutan Papua), jambu darsono, sawo kecik, rambutan Binjai, trembesi, mahoni, dadap merah, nyamplung, tanjung, durian montong, durian sitokong, eucalyptus maculate, eucalyptus ptycocarpa dan sukun. Pemberian pupuk pun dilakukan para aktivis Tunas Hijau untuk menjaga kesuburan tanah. (berlian/suud)