Ciptakan Eco Canteen, Sidak Kantin SMPN 36
Surabaya- Keberadaan kantin turut berpengaruh dalam menciptakan budaya peduli lingkungan di sekolah. Hal ini dikarenakan sebagian besar sampah yang ada di sekolah dihasilkan dari kantin. Pemilihan jenis makanan yang minim menggunakan pembungkus plastik tentunya akan mengurangi volume sampah sekolah. Selain itu, kebersihan kantin berperan menciptakan makanan sehat yang dikonsumsi siswa sangat berdampak pada kesehatan siswa itu sendiri.
Melihat pentingnya keberadaan kantin tersebut, Tunas Hijau dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan sidak atau inspeksi mendadak di kantin SMPN 36 Surabaya, Rabu (22/2). Sidak ini bertujuan untuk melihat apakah kantin di SMPN 36 telah memenuhi kategori kesehatan yang telah ditetapkan. Selain itu juga untuk mendukung terciptanya kantin sehat dan peduli lingkungan hidup (eco canteen).
Mochammad Mucklas, pimpinan rombongan sidak dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyampaikan bahwa kantin sehat mendukung terciptanya budaya peduli lingkungan di sekolah. “Kantin menjadi salah satu item penilaian Sekolah Adiwiyata atau program sekolah berbudaya lingkungan lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya keberadaan kantin. Maka, kantin harus juga menjadi perhatian khusus bagi sekolah. Mulai dari kebersihannya serta jenis makanan yang dijual,” ujar Muklas kepada tim guru SMPN 36.
Dalam sidak kantin ini, lima kantin SMPN 36 diperiksa satu persatu. Di tiap kantin diambil sample makanan dan minuman untuk diuji secara kimia dan mikro. Alat yang digunakan pihak kantin pun turut dicek kebersihannya melalui uji usap alat. “Semua sampling makanan dan minuman ini akan diuji laboratorium untuk dilihat pemenuhan standar kesehatannya. Hasil lab akan bisa diketahui 1 bulan ke depan,” ungkap Subadriyah Nurrokhma, petugas kesehatan dari Puskesmas Kebonsari yang turut serta dalam tim.
Di setiap kantin yang disidak turut pula diberi penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan kantin yang mereka kelola. “Kalau bekerja ada baiknya memakai penutup kepala serta celemek untuk menghindari kotoran masuk ke dalam makanan. Harus ada juga penjepit makanan di tiap piring supaya tangan tidak secara langsung mengambil makanan tersebut,” kata Muklas di setiap kantin yang disidaknya.
Hasil dari sidak tersebut ditemukan termos es yang kurang bersih. Beberapa tempat belum menutup tempat makan yang disajikan serta masih menggunakan plastik untuk tempat minumannya. Hasil ini disampaikan kepada Kepala SMPN 36 Tri Wahjyuni untuk segera ditindaklanjuti.Tri Wahjuni menyampaikan terima kasihnya atas masukan yang telah diberikan. Dia mengatakan bahwa sebelumnya telah memberikan penyuluhan kantin sehat pada semua penjual kantin.
“Rupanya penyuluhan yang kami berikan tidak digubris, terbukti belum adanya perubahan di kantin. Semoga melalui sidak ini memberi efek jera, sehingga ada perubahan dalam penyajian serta pemilihan jenis makanan. Hal ini semata-mata demi kesehatan seluruh siswa,” ujar Tri. Ditambahkannya bahwa selama ini pedagang hanya fokus mencari keuntungan tanpa memikirkan sisi kesehatan serta kebersihan kantin mereka. (don)