Labelisasi Pohon Hutan SMPN 20

Surabaya- Cika, siswi kelas dua SMPN 20, nampak kebingungan saat ditanya Tunas Hijau tentang nama tanaman yang telah ditanam. “Ini namanya tanaman apa?” tanya aktivis Tunas Hijau Suud kepada Cika. “ Wah, saya kurang tau, Kak. Saya hanya disuruh untuk menanam pada saat  kerja bakti 2 minggu lalu,” jawab Cika dengan raut wajah yang sedikit bingung. Hal ini terjadi saat kunjungan Tunas Hijau dalam pemantauan hutan sekolah di SMPN 20, Rabu (8/2). Pada pemantauan ini, Tunas Hijau menyertakan mahasiswa magang dari Universitas Negeri Brawijaya Malang. 

Labelisasi nama pohon dilakukan Tunas Hijau bersama kader lingkungan SMPN 20

Cika merupakan satu diantara ratusan siswa yang mendapatkan pertanyaan tentang jenis tanaman oleh Tunas Hijau. “Umumnya pelajar sekarang tak banyak yang tau tentang jenis tumbuhan yang mereka tanam,” ujar  Suud, aktivis Tunas Hijau. Suud menambahkan jarang juga siswa yang mau belajar tentang jenis-jenis tumbuhan.  Remaja sekarang lebih gampang menghafal nama artis ketimbang nama tumbuhan. Padahal tumbuhan sangat  berpengaruh dalam kelangsungan hidup. Sebab, tumbuhan merupakan satu-satunya penghasil oksigen.

Pohon yang ditanam pada saat kerja bakti rutin 2 minggu lalu di SMP Negeri 20 itu sekarang tumbuh subur di beberapa lokasi penanaman. Pohon-pohon itu sumbangan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk melalui gerakan penanaman 1 milyar pohon yang bekerja sama dengan Tunas Hijau.

Di SMPN 20, titik pertama berada di depan kelas mengelilingi lapangan voli. Di tempat itu terdapat  3 jenis tanaman. Diantaranya 7 pohon tabebuia crysanta, 1 pohon tanjung, 1 pohon pongamia pinata, 1 pohon cassia grandis dan 3 pohon spatodea yang kesemua ditanam dengan jarak penanaman 3 meter,  antara satu tanaman dengan tanaman yang lainnya.

Di lokasi kedua terletak di area kelas 7, yang perawatan pohon ini langsung dikoordinir oleh anak kelas 7 sebagai penanggung jawab. Di area tersebut  terdapat 3 jenis pohon yang telah ditanam,  yaitu 2 pohon tabebuia crysanta, 5 pohon kenari dan 2 spatodea. “Semua pohon yang ditanam  di area kelas 7 dilakukan oleh murid dan guru,” ujar Suparno, kepala SMPN 20. Kegiatan melubangi tanah, menanam, menyiram, pemupukan dan perawatan dilakukan mereka mulai dari penanaman dan perawatan.

Di titik ketiga, di lapangan utama terdapat  3 pohon durian dan 2 rambutan binjai.  Di lokasi ini memang dikhususkan untuk wilayah buah. Sedangkan di lokasi terakhir berada di belakang sekolah. Pada pemantauan itu Tunas Hijau memberikan label tanaman untuk ditempatkan sesuai dengan jenis tanaman yang ada. “Member label pada pohon bertujuan untuk mempermudah orang mengenal jenis tumbuhan. Sama seperti nama pada manusia,” ujar aktivis Tunas Hijau Suud. (berlian/suud)