Takao Elementary School Japan Dan SDN Kandangan I Surabaya Diskusikan Perubahan Iklim
Surabaya- Dampak buruk pemanasan global dan perubahan iklim semakin mudah dirasakan masyarakat di seluruh dunia. Tidak terkecuali masyarakat negara Jepang yang terkenal dengan teknologi canggih dan peduli lingkungan hidup. Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat negara matahari terbit ini sering mendapatkan badai salju. “Ini adalah foto setelah badai salju terjadi di Jepang,” ucap salah seorang siswa Takao elementary school Japan kepada para siswa SDN Kandangan I Surabaya.

Dalam foto yang ditunjukkan siswa Jepang itu nampak jelas sebuah mobil di depan sebuah rumah tidak bisa digunakan. Penyebabnya adalah tumpukan salju yang sangat tebal pasca badai salju ekstrem di kota-kota Jepang. Percakapan para siswa dari dua sekolah dan dua negara ini dilakukan di sekolah mereka masing-masing menggunakan program khusus untuk video conference skype.
Pada video conference ini, aktivis senior dan Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni, sekaligus koordinator International Intercultural Mural Exchange (IIME) untuk Indonesia mendampingi SDN Kandangan I Surabaya. Sedangkan Atsuko Shiwaku, direktur IIME, mendampingi Takao elementary school Hyogo, Japan.

Pada conference ini, para siswa SDN Kandangan I menjelaskan karya mural yang telah diselesaikan untuk melengkapi separuh karya mural para sisw Takao elementary school Japan. Sambil menunjukkan bagian-bagian gambar mural yang dibuat teman-temannya. “Ini adalah gambar burung elang sebagai simbol negara Indonesia. Namun, karena ada kekeliruan dalam pewarnaan jadinya nampak seperti ayam,” ujar Fikri Noval, siswa dan juru bicara SDN Kandangan I Adiwiyata Nasional.
IIME (International Intercultural Mural Exchange) adalah program partnership internasional. Di Indonesia, Tunas Hijau menjadi koordinator nasional. Ada 14 sekolah di Indonesia yang di-mitrakan dengan sekolah di Jepang untuk pelaksanaan program yang diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan hidup ini. (ron)