Tempat Pensil Angry Bird Menjadi Primadona Di SDN Klampis Ngasem 1

Surabaya-Demam karakter kartun angry bird  yang sedang digandrungi anak-anak saat ini dimanfaatkan secara baik oleh tim Ecopreneur SDN Klampis Ngasem 1. memanfaatkan kertas bekas pembungkus kartu perdana telepon selular mereka membuat tempat pensil berbentuk angry bird. Tempat pensil ini dibuat oleh Ahmad Faris Hisyam salah satu anggota tim Ecopreneur mereka. 

Angry bird menjadi produk unggulan tim Ecopreneur SDN Klampis Ngasem I

Saat pemantauan oleh Tunas Hijau, Selasa (14/2), terlihat mereka sedang belajar membuat tempat pensil tersebut. Memanfaatkan pelajaran lingkungan hidup dikelas, mereka bersama-sama memproduksi berbagai karya daur ulang. Khusus tempat pensil angry bird ini menjadi produk primadona karena bentuknya yang unik. Tak heran banyak pesanan berdatangan untuk membeli tempat pensil ini.

Ahmad menyampaikan bahwa dia terinspirasi tokoh kartun angry bird, karena itu dia mencoba membuat tempat pensil berbentuk karakter tersebut. “Awalnya saya hanya mencoba saja, setelah jadi saya tunjukkan ke teman satu tim. Kami coba tawarkan ke teman sekelas, ternyata hasilnya banyak yang suka dan memesan,” kata Ahmad sambil tersenyum bangga.

Salah satu anggota tim lainnya, Nabila Widya Putri turut menyampaikan betapa besar animo teman-teman memiliki tempat pensil tersebut. ”Harga tempat pensil angry bird ini memang cukup mahal karena pembuatannya yang cukup sulit yaitu 20 ribu, tapi masih banyak juga yang membeli,” ungkap Nabila.

Kegiatan Ecopreneur ini juga merupakan hal baru bagi mereka. Meski baru pertama dilakukan, terlihat mereka senang dalam menjalankannya. Seperti disampaikan oleh Tajuddin Ahmad siswa kelas 5. ” Senang rasanya membuat barang-barang dari daur ulang ini. Selain bisa belajar memasarkan, kita bisa juga menjaga lingkungan,” jelas Tajuddin.

Selain tempat pensil, tim Ecopreneur juga membuat gantungan kunci, bando, gelang maupun aksesoris daur ulang. Setiap minggunya mereka membuka stand saat istirahat berlangsung. Ketika mereka sedang tidak membuat stand, para peminat produk daur ulang tersebut bisa memesan produk yang diinginkan. (don)