Besok, Rombongan Siswa & Guru SMK Bukit Jelutong Malaysia Ecotourism Ke Surabaya, Mojokerto Dan Probolinggo
Surabaya- Siswa-siswi SMK Bukit Jelutong bersama YAWA (Yayasan Anak Warisan Alam) Malaysia berkunjung ke Surabaya, Mojokerto dan Probolinggo didampingi Tunas Hijau selama lima hari. Rombongan akan tiba di Surabaya pada hari Rabu, 14 Maret 2012. Selain ecotourism, rombongan siswa-siswi beserta guru-guru juga melakukan beberapa aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan bersama masyarakat setempat.
Kedatangan siswa-siswi SMK Bukit Jelutong bersama YAWA dari Malaysia adalah untuk berkunjung sambil belajar lingkungan hidup dan ecotourism. Kegiatan tersebut selama lima hari, 14-18 Maret 2012. “Kegiatan ecotourism nanti adalah program dari YAWA bekerjasama dengan Tunas Hijau. Dalam kegiatan ini, rombongan akan kita ajak melakukan aktifitas aksi-aksi nyata peduli lingkungan,” ujar Fakhrul Lubis Wiranata, aktivis Tunas Hijau yang akan mendampingi rombongan ecotourism.
Sejumlah 15 orang yang terdiri dari 11 orang siswa dan 4 orang guru pada hari pertama akan mengunjungi beberapa tempat di Surabaya. “Rombongan akan kita ajak berkeliling kota Surabaya (city tour) untuk mengunjungi tempat bersejarah di Surabaya, termasuk mengunjungi kampung lingkungan hidup di Gundih,” tutur Aulia Majid, aktivis Tunas Hijau yang menjadi tour leader ecotourism ini.
Ditambahkan Aulia Majid, setelah city tour rombongan akan diajak ke Sekolah Adiwiyata Nasional SMP Negeri 16 Surabaya. Di sekolah mitra Tunas Hijau ini diantaranya dijadwalkan bersama kader lingkungan untuk membuat lubang resapan biopori. “Siswa-siswi SMK Bukit Jelutong Malaysia dan kader lingkungan SMP Negeri 16 Surabaya, akan ngebor bareng membuat lubang resapan biopori di saluran air hujan di sekolah,” ujar Aulia Majid. Masjid Agung Surabaya adalah tempat kunjungan berikutnya.
Hari kedua rombongan ecotourism ini akan diajak menuju dusun Mligi, desa Claket, Pacet-Mojokerto untuk beraktifitas bersama masyarakat pedesaan. “Berbagai aktifitas siswa SMK Bukit Jelutong sudah kita siapkan di dusun binaan Tunas Hijau ini. Diantaranya adalah berinteraksi secara langsung dengan warga desa,” terang Syaifullah, aktivis Tunas Hijau yang akrab dipanggil dengan nama Menjeng.
Rombongan ecotourism akan diajak untuk melihat rumah adat suku Tengger dan beraktifitas bercocok tanam bersama warga suku Tengger. “Rekan-rekan nanti akan dijelaskan langsung oleh kepala adat tentang sejarah suku Tengger di Bromo,” ucap Sutrisno, aktifis lingkungan yang tergabung di komunitas pecinta alam mitra Tunas Hijau. Rombongan juga akan diajak mengenal permainan tradisional anak-anak suku Tengger di SDN Ngadisari 1, Cemoro Lawang, Sukapura, Probolinggo.
Dalam kegiatan ecotourism ini, rombongan SMK Bukit Jelutong bersama YAWA akan diajak menikmati keindahan alam di gunung Bromo, Probolinggo. “Pada pagi hari nanti, rekan-rekan akan kita bawa ke gunung Pananjakan Atas untuk melihat sunrise,” ujar Sutrisno, yang akan menjadi guide lokal dalam ecotourism. Setelah melihat sunrise, rombongan akan diajak ke kawah gunung Bromo yang melewati lautan pasir. (wira)