Pelelangan Ikan Hingga Pembibitan Tanaman Menjadi Menu Utama SD SAIM Di Lamongan

Lamongan- Pemberhentian pertama perjalanan study tour SD Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya di pusat pelelangan ikan di pinggiran pantai Lamongan, Kamis (15/3), bersama Tunas Hijau. Banyak pertanyaan seputar perikanan yang disampaikan para siswa kepada pedagang yang ada di sekitar mereka. Mereka belajar mengetahui banyak jenis ikan yang dijual di pasar induk ikan tersebut. 

Selain itu, mereka juga dapat mengetahui pelayan yang akan memindahkan ikan ke tengkulak yang berada di dermaga. “Kami di sini belajar mengetahui jenis ikan dan ternyata di sini dijual banyak jenis ikan. Salah satunya ikan hiu,” tutur Farel Hamzah Syuhada, salah satu siswa SD SAIM peserta study tour.

Mereka sangat antusias melihat proses pemindahan ikan dari kapal ke dermaga. Selain ikan yang mereka pelajari, mereka juga belajar untuk pembibitan. Dipandu aktivis Tunas Hijau, mereka yang berkelompok dan bergabung dengan SD sekitar sangat gembira saat melaksanakan proses pembibitan tersebut. “Saya senang bisa membibit ini, supaya bumi kita bisa hijau kembali,” jelas Farel, siswa yang selalu aktif bertanya. Tidak hanya itu, kekompakan mereka saat melaksanakan pembibitan pun mewarnai acara sore tersebut.

Selain pembibitan, mereka juga diajak untuk observasi hutan jati dan kampung sebagai perkenalan sosial. Mereka yang nampak kelelahan tak patah semangat menyambut hangatnya masyarakat di desa tersebut. “Kami di sini senang karena orangnya ramah dan baik,” ujar Farel. Menurut Farel, keramahan seperti ini jarang ditemui di kota. Selain itu, dalam rangkaian study tour tersebut mereka juga belajar tentang mangrove, jenis tanaman yang hidup di daerah pasang surut air laut.

Mereka diperkenalkan tentang mangrove yang ada di Indonesia umumnya. Mereka sangat antusias saat diajak untuk belajar tentang mangrove. Keingintahuan mereka saat dijelaskan tentang mangrove pun menjadi pemandangan malam itu. Mereka bertanya seputar mangrove dan jenis-jenis dari mangrove. “Kami senang bisa mengetahui jenis mangrove yang ada di Indonesia,” tutur Ifa, sesaat setelah acara selesai. Ifa juga berharap agar apa yang dipelajarinya malam itu dapat mereka temukan di tempat mereka keesokan harinya. (ali)