Hari Pertama Penjurian Lomba Kantin Sehat Dan Toilet Bersih
Surabaya- Sekolah yang bersih dan sehat bisa dilihat dari kebersihan toilet dan kantinnya. Bila warga selalu menguras bak kamar mandi secara rutin dan menjaga sirkulasi udara yang ada di kamar mandi, tentunya kuman dan jentik nyamuk tak bisa berkembang biak. Tindakan ini harus dilakukan, karena 70 persen penyakit demam berdarah itu dikarenakan nyamuk yang ada di sekolah.
Selain itu, sekolah juga dituntut bisa mengatur kantin agar menjual makanan yang menyehatkan. Tentunya asupan gizi yang diterima oleh siswa akan tinggi. Hal ini diutarakan oleh Mahar dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya bersama Tunas Hijau saat penjurian kantin sehat dan toilet bersih dalam rangka hari jadi Kota Surabaya di 4 sekolah SDN dan SMPN Surabaya, Senin (9/4).
” Kebanyakan sekolah yang telah dinilai lalai dengan kebersihan toilet sehingga menyebabkan air keruh dan bau yang kurang sedap ,” kata Mahar. Bau tak sedap bisa disebabkan kurangnya fentilasi udara yang masuk ke toilet. Cahaya matahari pun sangat berperan untuk mengurangi kelembapan pada toiet.
“Kalau toilet lembab maka bakteri atau kuman sangat gampang sekali untuk nenyebar,” kata Mahar kepada kepala sekolah SDN Kemayoran 3. Selain itu, untuk terciptanya toilet bersih, setiap sekolah seharusnya menyediakan satu wastafel untuk cuci tangan siswa setelah melakukan aktivitas di kamar mandi.
Beda lagi dengan komentar juri dari Badan Lingkungan Hidup kota Surabaya saat mendatangi SDN Lakarsantri 2. Menurutnya, kesehatan toilet yang bersih juga harus memikirkan bagaimana sekolah mengurusi air limbahnya sendiri. Jadi air limbah bekas MCK seharusnya tidak dibuang langsung ke sungai karena dapat mencemari lingkungan, terutama hewan yang hidup di air.
Banyak sudah sekolah yang telah memanfaatkan air limbah MCK menjadi air bersih. “Pengelolahan paling sederhana adalah water treatment yang sudah banyak dibuat kampung dan sekolah yang ada di Surabaya,” ujar Khoirul, juri dari Badan Lingkungan Hidup Surabaya.
Dalam sehari, satu tim juri kantin sehat dan toilet bersih mengunjungi 5 sekolah yang berbeda dan memiliki kondisi toilet berbeda dan kantin yang berbeda pula. Kantin SDN lakarsantri 2 yang masih menjajakan makanan dan minuman siap saji.
Minuman siap saji seperti minuman serbuk yang mengandung perasa buah dan makanan seperti mie siap saji umumnya mengandung pengawet makanan yang berbahaya bila dikosumsi secara terus menerus. Selain itu juga bakso yang menggunakan saos botol pun masih dicurigai oleh beberapa juri mengandung pewarna yang kurang baik.
Munurut Suud, juri dari Tunas Hijau, ciri kantin sehat kantin tersebut bisa menyajikan makanan higienis dan bisa mengelolah sampah yang dihasilkan. “Tempat sampah tertutup pun harus ada di setiap sudut kantin,” ujar Suud. Dia menambahkan bahwa pengelolahan sampah sisa makanan untuk dijadikan kompos pun harus diterapkan di setiap sekolah.
Lomba kantin sehat serta dan toilet bersih ini merupakan program dari pemerintah kota Surabaya untuk memperingati hari jadi kota Surabaya . Lomba ini diikuti oleh 50 sekolah SD, SMP, SMA dan SMK se kota Surabaya. Tim juri dari lomba ini berasal dari Tunas Hijau, Dinas Pendidikan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. (suud)