SDN Babat Jerawat I Tetap Semangat Buat Lubang Resapan Di Siang Bolong
Surabaya- Terik matahari siang itu tidak menyurutkan semangat sekitar 30 siswa SDN Babat Jerawat I untuk mengikuti pembinaan lubang resapan di sekolahnya bersama Tunas Hijau, Senin (30/4). Dilaksanakan di luar kelas, suasana pembinaan berlangsung santai namun serius. Petugas kebersihan sekolah ini juga nampak ikut serta pembinaan ini.
“Siapa yang tahu nama dan fungsi alat ini,” ujar aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni sambil menunjukkan bor lubang resapan. Dijawab oleh Enggar Fadillah, siswa kelas 5 SDN Babat Jerawat I, bahwa alat itu adalah semacam bor untuk membuat tanah. “Lubang yang dibuat alat itu selanjutnya difungsikan untuk mencegah banjir,” jawab Enggar Fadillah.
Jawaban Enggar dibenarkan oleh Zamroni. “Namun, ada lagi fungsi lubang di dalam tanah yang dibuat menggunakan bor ini selain untuk mencegah banjir. Yaitu, sebagai tempat mengolah sampah organik atau sampah basah menjadi kompos. Jadi, sampah segala macam sampah organik jangan lagi dibuang ke tempat sampah. Bisa diolah menjadi kompos dengan lubang resapan,” kata Zamroni.
Tidak lama berselang, Zamroni mempraktekkan cara membuat lubang resapan yang lebih dikenal dengan sebutan biopori itu kepada mereka. “Diputarnya searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam?” tanya Zamroni kepada mereka. Dijawab oleh Putra Eka Setya, siswa kelas 5, bahwa diputarnya searah jarum jam. “Sepertinya diputar searah jarum jam, Kak,” jawab Putra Eka yan diiyakan Zamroni.
Dengan bergantian, para siswa itu lantas membuat lubang resapan di sudut depan sekolah. Pada proses pembuatan lubang resapan itu, mereka tidak nampak mengalami kendala berarti. Maksudnya, tidak ada batu yang mereka temui dalam pembuatan lubang itu. Sementara itu, beberapa siswa perempuang nampak mengumpulkan sampah organik yang tercecer di bawah pepohonan sekolah. Sampah dedaunan itu lantas mereka masukkan kedalam lubang dengan kedalaman satu meter yang berhasil mereka buat. (*)