SMAN 13 Bersama Tunas Hijau Kampanye Hemat Energi Pada CFD Darmo
Surabaya- Umumnya Car Free Day diisi dengan kegiatan berolahraga seperti bersepeda, jalan kaki, bersenam dan lain sebagainya. Namun berbeda pada saat acara Car Free Day di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (22/4). Car Free Day ini dimanfaatkan oleh para pelajar SMAN 13 Surabaya bersama Tunas Hijau untuk melakukan kampanye lingkungan tentang penghematan energi listrik dengan menggunakan media poster.
Mereka juga menyanyikan yel-yel lingkungan hidup. Peserta kegiatan kampanye yang mengatasnamakan Gallas Eco School ini diikuti oleh siswa kelas 10 dan 11 bersama guru mereka dengan jalan kaki.
“Gunakan sinar matahari sebagai penerang utama saat pagi hari” merupakan diantara pesan yang terdapat pada poster yang dibawa oleh para peserta kampanye. Menurut Andini Larasati, kebanyakan manusia terkadang lupa untuk mematikan listrik saat matahari sudah terbit. “Sebenarnya sinar matahari sudah cukup untuk menerangi rumah kita asalkan gunakanlah cendela dan ventilasi yang bisa tertembus oleh cahaya matahari. Bila kita bisa memanfaatkan cahaya matahari tentunya penerangan dengan menggunakan lampu listrik bisa dikurangi,” ujar Andini Larasati.
Kegiatan yang dilakukan oleh Gallas Eco School ini dilakukan dengan jalan kaki yang dimulai dari depan masjid Alfalah menuju ke Rumah Sakit Darmo. Uniknya bila peserta kampanye menemukan orang yang bergerombol maka peserta akan berhenti untuk meneriakkan kiat hemat energi dan melakukan yel-yel singkat yang bertemakan lingkungan. Menariknya, para peserta yang menyanyikan yel-yel mengenakan kostum daur ulang dengan menggunakan sampah plastik yang dihias menjadi pakaian.
“Awalnya saya bingung apa yang di lakukan oleh para pemuda ini yang bernyanyi dan membawa poster,“ ujar Yongki Sujarwo, warga Darmo Kali. Setelah mendengarkan nyanyian yel-yel mereka, saya tahu bahwa penghematan energi khususnya listrik itu perlu. Ditambah lagi saya tadi sudah diberi sedikit pengertian tentang lpembangkit listrik di dunia dan Indonesia masih menggunakan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap). Untuk menghasilkan uap dibutuhkan pembakaran. Asap pembakaran lah yang sangat berbahaya bagi lingkungan tambah Yongki.
Tips penghematan energi listrik dan langkah-langkah untuk menghemat energi pun diteriakan oleh para peserta kampanye. Menurut Ana Hermawati, ketua pelaksana, kampanye ini merupakan peringatan Hari Bumi untuk mengajak masyarakat agar mau melakukan perubahan untuk menghemat energi khususnya listrik. “Pemborosan energi merupakan kerusakan lingkungan yang samar atau tidak terlihat,” ujar Ana Hermawati. Semoga dengan adanya kampanye ini masyarakat bisa sadar tentang pentingnya menghemat energy. (suud)