Taman Obat SDN 1 Mimbaan
Situbondo- Diantara 26 siswa kelas 4 SDN 1 Mimbaan Situbondo, hanya kurang dari 5 siswa yang kedapatan membuang sampah di sembarang tempat. Hasil ini didapat saat permainan tebak rasa bersama mereka yang dilakukan di lapangan sekolah, Kamis (5/4) siang, di bawah pohon rindang. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan sekolah berbudaya lingkungan hidup oleh Sekolah Adiwiyata Nasional SMKN 1 Panji dan Tunas Hijau.
Pembiasaan peduli lingkungan hidup yang sudah diterapkan diantaranya Jumat Bersih. Taman Obat Sekolah atau TOSA sempat menjadi unggulan sekolah ini. TOSA dimulai sejak tahun 1997. TOSA SDN 1 Mimbaan bahkan pernah menjadi rujukan warga sekitar.
“Banyak warga di sekitar sekolah yang meminta tanaman berkhasiat obat di sekolah,” ujar Fatimatus Zuhro, guru kelas 4. Sekolah bahkan pernah membuat buku khusus yang berisi koleksi tanaman berkhasiat obat yang ditanam dan dipeliharat di sekolah. “Buku koleksi tanaman berkhasiat obat dibuat atas partisipasi dari paguyuban wali murid sekolah,” ujar Fatimatus Zuhro.
Ada sekitar 25 jenis tanaman berkhasiat obat di TOSA SDN 1 Mimbaan Situbondo. Di buku koleksi yang dibuat sekolah bahkan tidak hanya berisi nama tanaman saja, tapi juga dijelaskan kegunaan dan cara pemakaiannya. Misalnya jenis tanaman landik dengan daun yang menjadi bagian pentingnya. Landik bisa digunakan untuk menetralkan gigitan ular berbisa dan anjing.
Landik juga bisa digunakan untuk mengobati bengkak akibat terpukul atau terjatuh. Landik bisa digunakan untuk mengobati bisul luka berdarah, rematik dan koreng. Dalam buku koleksi karya SDN 1 Mimbaan ini dijelaskan bahwa untuk mengobati rematik, segenggam daun landik dicuci dan digiling halus, diremas dengan air kapur secukupnya sampai menjadi bubur. Selanjutnya digunakan untuk membalur dan menggosok bagian yang sakit.
Sekolah ini juga memiliki green house. Green house yang ada di sekolah ini menjadi salah satu media untuk kegiatan pengembangan diri siswa yang dilakukan tiap Sabtu. “Cincau menjadi tanaman khas yang dipelihara di green house. Tidak hanya ditanam, cincau juga kami buat menjadi minuman cincau,” terang Fatimatus Zuhro saat berada di lokasi green house.
Pada pembinaan ini, Setyono, ketua kelompok kerja lingkungan hidup SMKN 1 Panji, mengajarkan etika dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos. “Tong pengomposan ini tidak boleh diisi dengan sampah non organik atau sampah kering seperti plastik, sterofoam atau bungkus makanan seperti ini,” kata Setyono yang juga guru administrasi perkantoran SMKN 1 Panji sambil mengajak para siswa dan guru mengambil sampah yang dimaksud.
Misnawar Haeri, kepala SDN Mimbaan, menyatakan berkomitmen untuk mewujudkan kepedulian lingkungan hidup kepada warga sekolah. “Dalam wakyu dekat ini, kami akan menanam pohon pelindung di lahan kosong sekolah agar kesan teduh tidak hanya terasa di depan sekolah saja,” harap Misnawar Haeri di sela-sela pembinaan. (*)