Bawa Sampah Organik Dari Rumah, Siswa SD Kreatif An Nur Belajar Pengomposan

Siswa-siswi SD An Nur Surabaya memasukkan sampah organik ke dalam media pengomposan

Surabaya- Pupuk kompos dapat diproduksi sendiri dengan cara yang sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya. Cukup dengan memanfaatkan sampah organik yang berada di sekitar, sampah organik akan berubah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Hal inilah yang dipelajari dan dipraktekkan siswa-siswi SD Kreatif An Nur pada pembelajaran lingkungan hidup yang dilaksanakan hari ini (19/5). 

Puluhan siswa terlihat membawa sampah organik dari rumah masing-masing. Kebanyakan dari anak-anak ini membawa sampah organik dalam bentuk sampah daun. Tidak tanggung-tanggung, beberapa dari anak-anak ini membawa sampah daun dalam jumlah yang lumayan banyak.

Pemantauan pertumbuhan tanaman sawi yang telah ditanam sebelumnya

Annisa Salwa misalnya, siswa kelas III B ini membawa sampah daun sebanyak satu kantong plastik besar. Banyaknya sampah yang dibawa ini dikarenakan dirinya ingin menjadi siswa yang paling banyak membawa sampah organik. Kemarin, Kak Suud bilang, siapa yang membawa sampah organik paling banyak akan mendapatkan hadiah,” ungkap Annisa.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, siswa diajak untuk praktek langsung cara-cara sederhana pembuatan pupuk kompos. Secara bergiliran, siswa memasukkan sampah organik yang mereka bawa dari rumah ke dalam silinder pengomposan. Berbagai pertanyaan terkait pengomposan juga dilontarkan oleh anak-anak ini. Najwa Kalila, siswa kelas III B, menanyakan jumlah sampah organik yang dapat dimasukkan ke dalam silinder komposter.

Pengolahan sampah kertas menjadi kertas baru

Mendapat pertanyaan tersebut, aktivis Tunas Hijau Ali Felindra menjelaskan bahwa sampah yang dimasukkan dalam silinder akan mengalami pembusukan hingga volume sampah menyusut. “Kalau sampahnya sudah berkurang, silinder komposnya bisa diisi lagi,” papar Ali pada anak-anak ini. Selain belajar pengomposan, siswa juga melakukan monitoring pertumbuhan tanaman sayur sawi  yang mereka tanam beberapa hari lalu, praktek pembuatan kertas daur ulang dan pembenihan tanaman berumur  terong. (geng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *