Simulasi Lingkungan Dan Panen Kompos SD Al Muslim

Sidoarjo- Ratu Diva Nuralifia Yusuf, siswa kelas 5 Sekolah Adiwiyata Nasional SD Al Muslim Wadungasri, menjelaskan bahwa penerapan peduli lingkungan hidup, khususnya pencegahan polusi udara di sekolahnya sudah dilakukan. “Di sekolah sudah ada layanan antar jemput. Ini adalah salah satu upaya mengurangi polusi udara yang dihasilkan,” ujar Ratu Diva saat simulasi lingkungan hidup di sekolahnya bersama Tunas Hijau, Rabu (23/5).

Siswa-siswi SD Al Muslim Wadungasri melakukan panen kompos

Ditambahkan Ratu Diva bahwa di sekolahnya sudah ada ketentuan bahwa bila parkir kendaraan bermotor saat penjemputan pulang sekolah, maka kendaraan bermotor harus dalam kondisi mati. “Mesin kendaraan bermotor harus dimatikan saat menjemput siswa di halaman sekolah. Ini merupakan upaya meminimalkan polusi udara,” kata Ratu Diva. Upaya pencegahan polusi udara lainnya di sekolah adalah dengan penyediaan parkir khusus sepeda angin bagi siswa yang bersepeda ke sekolah.

Sejumlah 36 siswa mengikuti simulasi lingkungan hidup di salah satu ruangan sekolah ini. Pada simulasi ini, mereka dibagi menjadi 9 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Simulasi diawali dengan pemutaran film kartun pendek lingkungan hidup. Setelah pemutaran film, Tunas Hijau lantas menunjuk salah satu kelompok untuk menjelaskan pesan yang terkandung pada film.

Kelompok yang ditunjuk juga diminta menjelaskan implementasi isu lingkungan hidup terkait dalam kehidupan sehari-hari di sekolah mereka. Total ada 9 isu lingkungan hidup kekinian yang didiskusikan pada simulasi lingkungan hidup ini. Dari 9 isu itu, ada 4 isu utama yang merupakan penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim, yaitu energi, transportasi, sampah dan pohon.

Sementara itu, composting center atau pusat pengomposan sampah organik sekolah ini mulai dipanen komposnya. 36 siswa perwakilan kelas, yang sebelumnya mengikuti simulasi lingkungan hidup, diajak Tunas Hijau melakukan panen kompos di sudut depan sekolah. Dengan menggunakan alat pengayak manual, masing-masing siswa terlibat pada pengayakan sampah organik yang telah berubah menjadi kompos itu. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *