Roadshow Pangeran & Puteri Lingkungan Hidup di SDN Sememi I

Puteri Lingkungan Hidup 2010 Fadila El Zahra memandu permainan ular tangga peduli air ukuran 6 x 6 meter

Surabaya- 110 siswa SDN Sememi I mengikuti Roadshow Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup yang diselenggarakan Tunas Hijau di sekolah ini, Sabtu (2/6). Hadir pada roadshow ini adalah Puteri Lingkungan Hidup 2010 Fadila El Zahra, siswa SMP Negeri 3, dan Runner up I Puteri Lingkungan Hidup 2009 Nyimas Salsabila Rahma Indah Zahra, siswa SMP Negeri 26 Surabaya. 

“Roadshow ini dilaksanakan untuk promosi program penganugerahan pangeran dan puteri lingkungan hidup 2012. Roadshow ini dilaksanakan di luar ruangan,” ujar aktivis Tunas Hijau Felyndra Ali. Ada empat kelompok dalam roadshow ini, yaitu perilaku ramah lingkungan hidup, permainan ular tangga peduli air ukuran 6 x 6 meter, pengolahan sampah kertas menjadi kertas baru dan lubang resapan biopori.

Runner up I Puteri Lingkungan Hidup 2009 Nyimas Salsabila memandu kelompok perilaku ramah lingkungan hidup

Pada permainan ular tangga, Fadila El Zahra menjadi pemandu permainan ini. Pada perilaku ramah lingkungan hidup, Nyimas Salsabila menjadi pemandunya. Pada pembuatan lubang resapan biopori yang berfungsi sebagai pencegahan banjir dan pengolahan sampah organik menjadi kompos, Felyndra Ali menjadi pemandunya. Sedangkan, pada pengolahan sampah kertas, aktivis Tunas Hijau Stefanie dan Feriyanto menjadi pemandunya.

“Masing-masing kelompok kegiatan akan belajar dan melakukan aksi nyata peduli lingkungan hidup,” ujar Felyndra Ali sesaat setelah pembagian kelompok. Pada kelompok permainan ular tangga peduli air, aksi pemanfaatan air sisa minuman untuk menyiram tanaman dilakukan. Pada kelompok perilaku ramah lingkungan, aksi menyadarkan orang lain agar berperilaku ramah lingkungan disampaikan masing-masing anggota kelompok.

Pembuatan lubang resapan saat roadshow pangeran dan puteri lingkungan hidup di SDN Sememi I

Demikian pula kelompok pembuatan lubang resapan yang melakukan aksi pembuatan lubang resapan di saluran air hujan di sekolah. Lubang yang terbentuk dengan kedalaman 1 meter dan diameter 12 cm lantas diisi dengan sampah organik yang mereka kumpulkan dari sekolah. Pada kelompok pengolahan sampah kertas, para siswa diajak mengumpulkan sampah kertas untuk diolah menjadi kertas baru.

Setalah cukup dengan pembelajaran dan aksi peduli dengan kelompok masing-masing, seluruh siswa peserta roadshow diajak sharing. Nazamuddin Isra Jan, siswa kelas 4 anggota kelompok pengolahan sampah kertas, menjelaskan pentingnya mendaur ulang sampah kertas yang sudah digunakan kedua sisinya. “Mendaur ulang kertas ternyata bisa menghemat listrik, bahan bakar minyak, air dan tanah di tempat pembuangan akhir sampah,” ujar Nazamuddin.

Anissa Luthfita, siswa kelas 4, anggota kelompok perilaku ramah lingkungan hidup, menyampaikan bahwa kita bisa membantu penyelamatan lingkungan hidup dengan melakukan penghematan listrik. “Hemat listrik berarti juga hemat biaya dan peduli lingkungan karena listrik umumnya berasal dari bahan bakar fosil yang berdampak pada pemanasan global,” terang Anissa.

Pengolahan sampah kertas

Ardelia Belvana, siswa kelas 4 anggota kelompok permainan ular tangga peduli air, menyampaikan bahwa diantara perilaku ramah lingkungan atau peduli air yang bisa dilakukan adalah tidak berak di sungai. “Kita juga tidak boleh membuang oli ke sungai agar sungai tidak tercemar,” ujar Ardelia Belvana. Sikap peduli air lainnya adalah menyiram tanaman pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan.

Sri Winarwati, guru kelas 4 yang mendampingi roadshow, menyatakan sangat mendukung gerakan peduli lingkungan hidup seperti ini di sekolahnya. Kepada Tunas Hijau, Sri Winarwati menyampaikan keinginannya agar seluruh warga SDN Sememi I memiliki kesadaran peduli lingkungan hidup. “Kami sangat berharap ada pembinaan khusus lingkungan hidup kepada semua guru, karyawan dan penjual kantin sekolah yang bisa dilakukan Tunas Hijau segera,” harap Sri Winarwati. (ron)