SDN Rungkut Menanggal I Dan SMPN 23 Menyapa Sekolah Jepang Melalui Video Conference

Video konference guru dan siswa SDN Rungkut Menanggal I dan SMPN 23 Surabaya dengan guru-guru sekolah Jepang

Surabaya- Sate adalah makanan khas Indonesia. “Sate….,” teriak heboh Rizki Kurnia Putri beserta beberapa orang di markas Tunas Hijau. Kemeriahan ini sebagian pengalaman yang dirasakan oleh para siswa dan guru perwakilan SDN Rungkut Menanggal I dan SMPN 23 Surabaya pada video conference yang berlangsung Sabtu (28/7). 

Skype video conference merupakan langkah pengenalan awal yang dilakukan oleh perwakilan sekolah Indonesia dan Jepang dalam program International Intercultural Mural Exchange (IIME) 2012 yang tema wajibnya adalah lingkungan hidup dan Tunas Hijau menjadi koordinator untuk Indonesia. Untuk langkah awal, perwakilan SDN Rungkut Menanggal I dan SMPN 23 ditunjuk sebagai perwakilan dari Surabaya.

Selama 30 menit, kedua pihak saling berbagi informasi tentang negara partnernya. Chikako, guru dari Ashiya International Secondary School  Jepang bahkan menunjukkan baju batik buatan Yogyakarta. Ia pun bercerita tahun lalu pernah berkunjung ke Indonesia tepatnya di Kota Jakarta. Tidak hanya itu melalui pertanyaan singkat yang diutarakan Zendika Dayongki S, siswi SMPN 23 tentang Indonesia, Chikako menyenandungkan sebuah lagu. Serempak perwakilan Indonesia berteriak Laskar Pelangi saat mendengarkan nada yang dibawakan.

Tidak hanya itu, Arri Wahyu, guru SDN Rungkut Menanggal I juga tidak mau kalah. Ia dengan bangga ikut memperkenalkan program unggulan yang telah diterapkan di sekolahnya. Program tersebut yaitu penggunaan batik yang dibuat langsung oleh para siswa melalui ekstrakurikuler pembuatan batik. Ini merupakan kegiatan rutin untuk mempertahankan budaya lokal di kalangan siswa SD.

Siswa perwakilan Indonesia juga bercerita tentang ketertarikannya pada budaya Jepang seperti Kimono, pakaian tradisional Jepang dan Doraemon, serial kartun asli Jepang. Keceriaan terjadi kembali saat salah satu guru Jepang menyatakan dirinya pernah mengisi suara tokoh di serial kartun Doraemon. Meski terkendala dalam bahasa pengantar, kedua pihak tetap semangat untuk memperkenalkan serta menyampaikan segala hal yang diketahui tentang masing-masing negara.

Melalui video conference ini, perwakilan sekolah di Indonesia dan Jepang mulai mengakrabkan diri satu dan lainnya untuk mengeratkan kerjasama program IIME 2012 yang akan terjalin antara sekolah Indonesia dan sekolah Jepang. Para siswa dan guru yang hadir merasa senang dengan adanya kegiatan yang difasilitasi oleh Tunas Hijau. Kegiatan konferensi video semacam ini akan tetap dilakukan secara intensif dengan jadwal terdekat pada September ini. (indra/naya)