Ajak Peduli Lingkungan SDN Klitren Dengan Bermain Ular Tangga
Yogyakarta- SDN Klitren menjadi sekolah kedua pembelajaran kedua di Kota Gudeg lingkungan hidup Panasonic Eco Kideas bersama Tunas Hijau, Rabu (31/10). Sekolah yang terletak tidak jauh dari SDN Langensari tersebut memiliki luasan sekolah yang tergolong sempit. Namun mereka tetap optimis untuk tetap berpartisipasi dalam program yang lingkungan hidup yang dihelat di 5 provinsi di Indonesia ini.
Kegiatan pembelajaran lingkungan hidup ini dapat bermanfaat bagi sekolah dan warganya, karena dari aktivitas ini sekolah merasa mendapat tambahan pengetahuan baru dalam menerapkan prinsip peduli lingkungan. Media pendidikan yang bersifat edukatif dan menyenangkan menjadi salah satu pendukung penting dalam rangka memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat peduli terhadap lingkungan.
Dalam jangka panjang, letak kelestarian lingkungan ada di tangan generasi mendatang. Siswa sekolah dasar dianggap sebagai obyek yang dapat dijadikan bentuk aplikasi pendidikan yang bersifat aplikatif, edukatif, dan menyenangkan. Pasalnya, pada umur siswa sekolah dasar, mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Sudah sepatutnya anak dapat diberikan pemahaman tentang kepedulian lingkungan dengan aksi nyata.
“Ayo agenda kita hari ini bermain sambil belajar memahami tentang kepedulian lingkungan hidup. Sekarang agar semua yang ada disini bisa ikut bermain, kita akan membagi kelas ini menjadi 6 tim kecil. Setiap tim akan mendapat 1 permainan ular tangga untuk dimainkan. Di dalam setiap kota permainan ini terdapat informasi lingkungan yang dapat dipelajari,” ujar Diofan.
Jadi aturan mainnya harus jujur dan setiap orang wajib untuk membaca informasi lingkungan yang ada di tiap kotak,” jelas Diofan. Dalam waktu tidak lebih dari 30 menit para peserta memainkan permainan yang sudah diadopsi oleh UNEP (United Nations Envoronment Program), Badan PBB yang khusus menangani lingkungan hidup.
Beberapa siswa SDN Klitren terlihat sumringah saat mendatangi kedua aktivis Tunas Hijau yang mengunjungi sekolahnya. Bukan tanpa alasan, beberapa siswa tersebut langsung memainkan permainan ular tangga yang dibawa oleh salah satu pegiat Tunas Hijau Diofan. Tidak ketinggalan Wahyuni, guru kelas 5 SD, turut serta dalam permainan tersebut.
Tidak ada rasa malu dan grogi muncul darinya untuk dapat turut serta dalam permainan tersebut. “Ular tangga ini sangat baik untuk media pendidikan untuk anak-anak saya. Penuh dengan pengetahuan lingkungan hidup yang menarik,” ujar Wahyuni.
Setelah memainkan ular tangga, peserta pembelajaran diajak untuk melihat beberapa presentasi yang diambilkan dari modul Panasonic Global Eco Learning Program. Nilai penting yang ditanamkan adalah bagaimana anak-anak paham tentang cara menghargai alam semesta dengan memanfaatkan segala sesuatu secara lestari dan berkelanjutan serta tidak serakah dalam memanfaatkan sesuatu. (dio)