Keanekaragaman Hayati Tinggi di SDN 064034

Medan- Maharani R.A. Lubis, siswa kelas 6 SDN 064034, sangat takjub dengan yang dilihat di sekeliling sekolahnya. Menurutnya, sekolahnya sangat banyak disinggahi oleh berbagai satwa sejenis serangga dan burung. Dengan menggunakan teropong binokuler yang ia pegang, ia mengamati segala sudut sekolah terutama yang sebelumnya tidak pernah dia amati. Pengamatan yang dilakukan Maharani dan teman-temannya ini dilakukan dalam rangkaian pembelajaran lingkungan hidup Panasonic Eco Kideas di SDN 064034 bersama Tunas Hijau, Senin (29/10).

Siswa SDN 064034 Medan melakukan pengamatan keanekaragaman hayati di sekolah

Maharani bahkan sesekali nampak tersenyum setelah tahu keadaan keanekaragaman flora dan fauna yang dilihatnya di sekolah. “Waaah, indahnya. begitu jelas bentuk burung yang ada di pucuk pohon itu,“ celoteh Maharani R.A. Lubis sambil tersenyum senang dengan raut muka kagum. Selama ini mereka belum menyadari bahwa salah satu pohon yang ada di sekolahnya menjadi tempat singgah satwa burung.

Merespon kegembiraan yang nampak diantara siswanya saat berkegiatan, Salhijah Yunus, kepala SDN 064034, sangat bangga akan anak didiknya yang selama ini sangat memperdulikan lingkungan hidup di sekolahnya. Tidak hanya melaksanakan piket kebersihan sekolah saja, namun berbagai kegiatan lingkungan yang lainnya juga mereka lakukan meskipun belum begitu sempurna.

“Ini tanaman sayuran kangkung dan sawi yang baru tanam 1 minggu,“ tutur Salhijah Yunus. Menurut Salhijah, biarpun bagaimana kita harus menghargai anak-anak yang sudah melakukan upaya terbaik untuk mencoba menanam sayuran ini. Mudah-mudahan dengan ditambah lagi program yang dibina Tunas Hijau dapat membuat semangat anak-anak untuk melestarikan lingkungan hidup sekolah.

Sementara itu, pada pembelajaran bertema keanekaragaman hayati itu, seluruh siswa mengaku bahwa selama ini mengenali berbagai macam satwa yang ada melalui gambar, pelajaran yang disampaikan guru, berkunjung ke kebun binatang dan melalui internet. Pada pembelajaran itu, kehadiran media permainan ular tangga lingkungan hidup berukuran 2 x 2 meter menambah maraknya suasana.

Media permainan dan edukasi ular tangga lingkungan hidup yang diberikan kepada sekolah

Dalam permainan ular tangga lingkungan hidup berukuran 2 x 2 meter yang digunakan, setiap kali melakukan permainan, pemain diwajibkan mempunyai mascot. Setiap kali melempar dadu, mereka juga harus membaca isi pesan yang ada di dalam kotak permainan. “Hemat energi listrik dapat mengurangi emisi dan pemanasan global,“ ucap Ridwan Hidayat, siswa kelas 6,  sambil membaca isi pesan kotak no 12.

Dengan menghemat listrik berarti mengurangi emisi karbon dioksida yang dikeluarkan saat pembangkit menggerakkan tenaga diesel yang menggunakan pembakaran batu bara. Lemparan demi lemparan ia mainkan dengan bersama beberapa teman yang lainnya sambil mengenal tentang pentingnya arti lingkungan hidup bagi kehidupan di muka bumi.

Di tempat terpisah, Fahra Meisya Putri, siswa kelas 5, bersama beberapa temannya menuju halaman belakang kelas yang banyak mereka tanami berbagai macam tanaman. Untuk lebih mengingat jenis tumbuhan dan jenis pohon, maka Fahra melakukan labelisasi di setiap tanaman yang mereka kenal selebihnya ditanyakan kepada guru. “Ini ada tanaman mahkota dewa yang sebulan buahnya sudah nampak merah,“ jelas Fahra Meisya Putri, sambil memegang buah mahkota dewa. Masih banyak lagi tanaman bunga maupun pohon pelindung yang belum mereka beri label nama, seperti bunga anggola, bunga ephorbia dan bunga kamboja (adenium). (bams)