Kepedulian Lingkungan Hidup dan Menariknya Kehidupan Santri Pondok Pesantren Darul Ulum

Jombang- Salah satu ciri khas kehidupan siswa ataupun santri pondok pesantren adalah adanya asrama. Seperti halnya yang terjadi pada Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, khususnya bagi siswa SMP Unggulan Darul Ulum 1 Jombang. Kehidupan di asrama mereka sehari-hari tampaknya menarik untuk dikupas terkait bagaimana penerapan aktivitas lingkungannya. 

Siswa/santri putri SMP Unggulan Darul Ulum 1 Jombang melakukan pembuatan lubang resapan biopori

Disampaikan oleh Ahmad Ismail, Kepala SMP Unggulan Darul Ulum 1, menyampaikan bahwa dalam sehari-harinya santri di pondok pesantren ini memiliki jadwal sendiri setelah mereka pulang dari sekolah. ”Dalam kesehariannya, mereka sudah mempunyai jadwal kegiatan yang harus mereka lakukan dan di dalam asrama pun mereka mempunyai pembimbing masing-masing,” ujar Ahmad Ismail kepada Tunas Hijau, sebelum pembinaan lingkungan hidup di sekolahnya, Sabtu (19/1).

Hal lain yang perlu dicermati adalah pengelolaan sampah setiap harinya. Menurut penuturan Nur Laily Indah, siswa putri SMP Unggulan Darul Ulum 1, di dalam asrama sudah disediakan tempat sampah. Tetapi memang dari santrinya sendiri kurang inisatif untuk memisahkan sampah antara sampah organik dan non organik.

”Selain itu, sampah yang paling banyak ditemui di dalam asrama adalah sampah non organik seperti plastik, kertas dan sampah B3 (bahan beracun berbahaya),” ucap Nur Laily kepada Tunas Hijau. Sedangkan, untuk makanan, dalam keseharian tidak banyak adanya sampah organik di dalam asrama. ”Kebanyakan dari mereka menghabiskan makanannya, tidak menyia-nyiakan,” imbuh Laily.

Siswa/santri putri SMP Unggulan Darul Ulum 1 Jombang melakukan pembuatan lubang resapan biopori

Sementara itu, setiap satu kali dalam satu minggu terdapat kerja bakti yang dilakukan oleh santri di dalam asrama. “Aktivitas bersih-bersih asrama biasanya dilakukan setiap hari Jumat, karena kami libur pada saat hari Jumat,” ucap Khoirul Hidayah, siswa kelas 8 SMP Darul Ulum 1. mereka mengharapkan adanya aktivitas lingkungan di luar jadwal yang bisa mereka lakukan. Seperti salah satunya membuat lubang resapan biopori saat pembinaan lingkungan. ”Atau hanya sekedar mengajarkan tentang pemilahan sampah,” imbuh Khoirul Hidayah.

Kehidupan di dalam asrama yang berkumpul banyak orang atau siswa, maka sudah seharusnya kondisi lingkungan asrama dan sekitarnya harus selalu bersih, nyaman dan hijau. ”Karena lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab individu yang peduli terhadap lingkungan saja,” cetus Anggriyan Permana, aktivis Tunas Hijau.

Disampaikan oleh Putri Wulansari, bahwa mereka berkeinginan untuk melakukan aktivitas lingkungan hidup di dalam asrama dan menularkannya kepada santri yang lain. “Hal kecil yang bisa kami lakukan adalah dengan mulai membiasakan memungut sampah yang berserakan walaupun sampah tersebut bukan milik kita,” ucap Putri Wulansari. (ryan)