Libatkan Pengelola Kantin SMKN 4 Lakukan Pengomposan

Surabaya- Upaya mewujudkan sekolah yang bebas sampah memang dirasa berat oleh kader lingkungan SMKN 4. Terlebih tidak adanya aturan tegas yang mengatur tentang penggunaan pembungkus plastik di kantin. Namun, permasalahan tersebut tidak membuat mereka patah arang. 

Dalam pembinaan yang digelar Tunas Hijau di aula SMKN 4, Jumat (18/1), Bella Mutiara, siswa kelas 11 PMS 2 ini menyebutkan keinginannya bersama kader lingkungan lainnya mengadakan gebrakan satu hari tanpa sampah plastik. ”Kami berencana untuk mengadakan program satu hari tanpa sampah plastik dalam satu minggu. Dan rencana ini akan kami sosialisasikan kepada siswa mulai kelas 10 sampai 12 yang masuk pagi maupun siang,” jelas Bella kepada Tunas Hijau.

Siswa SMKN 4 Surabaya melakukan pembenahan keranjang pengomposan dengan melibatkan pengelola kantin

Untuk mendukung rencana program tersebut, Bella mengajak kader lingkungan yang lain untuk melakukan operasi sampah di kelas-kelas, sambil menyosialisasikan program baru tersebut. Dalam operasi sampah siang itu, kolong meja menjadi target operasi mereka. Dijelaskan oleh Dissa Canti Wullandari bahwa kolong meja di kelas beralih fungsi menjadi tempat sampah sementara.

”Padahal sebelumnya sudah ada aturan yang melarang mereka membuang sampah di kolong meja. Setiap siswa yang kedapatan membuang sampah dikolong meja didenda seribu rupiah,” ujar Dissa Canti, siswa kelas 11. Lebih lanjut, meskipun ada aturannya, sebagian besar siswa masih saja membuang sampah di kolong meja.

“Membuang sampah di kolong meja memang perbuatan yang kecil, namun hal tersebut jika dilakukan setiap hari akan menjadi kebiasaan buruk,” tutur Anggriyan, aktivis Tunas Hijau, yang memandu pembinaan lingkungan di SMKN 4. Satu per satu kelas pun mulai digeledah kolong mejanya oleh siswa kader lingkungan. Benar saja, pada satu kelas masih banyak siswa yang masih membuang sampah di kolong mejanya.

”Khusus untuk sampah organik, jika tidak dikeluarkan dari kolong meja, akan menimbulkan bau busuk,” imbuh Anggriyan. Tidak hanya menggelar operasi sampah, kader lingkungan bersama ketua OSIS ini melanjutkannya dengan pemilahan sampah. Pemilahan sampah dibagi menjadi 2 bagian yakni sampah basah (organik) dan sampah kering (non organik).

Kegiatan lingkungan pagi itu dilanjutkan dengan pengolahan sampah organik, yakni pengomposan menggunakan keranjang komposter. Uniknya, dalam pengomposan ini penjaga kantin pun dilibatkan untuk ikut mengolah sampah organik hasil dari aktivitas mereka di kantin. Disampaikan oleh Bella Mutiara, kalau pengolahan sampah menggunakan komposter ini masih belum berjalan pasca liburan.

“Ibu-Ibu mohon partisipasinya untuk bisa membantu mengolah sampah organik untuk menjadi pupuk. Setiap kali di kantin ibu ada sisa makanannya, silahkan dimasukkan ke dalam keranjang ini, sambil diaduk rata,” jelas Bella yang juga menjabat sebagai ketua OSIS SMKN 4. Tanpa ragu perwakilan dari kantin pun membantu kader lingkungan dalam mengisi keranjang komposter tersebut. (ryan)