Ajak Sekolah Mengolah Kompos Dengan Yel-Yel Lingkungan SDN Kaliasin III
Surabaya – Mengajak orang lain untuk peduli lingkungan, tidak harus menggunakan lisan saja. Seperti yang dilakukan oleh kader lingkungan SDN Kaliasin III, mereka mengajak kader lingkungan dari sekolah-sekolah sekitar ini peduli lingkungan melalui yel-yel lingkungan.
Fakta tersebut terjadi dalam pembinaan lingkungan hidup yang digelar Tunas Hijau di SDN Kaliasin III, Kamis (28/02). Dalam pembinaan ini pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi isu lingkungan yang dibahas. Pemilahan sampah dan pengomposan menggunakan media keranjang komposter yang menjadi jujukan pembelajaran 50 orang siswa kader lingkungan ini.
Sampah anorganik khususnya sampah plastik menjadi hal yang paling mendapat perhatian dari peserta pembinaan ini. Hal tersebut diperkuat dengan adanya fakta lingkungan bahwa pembungkus plastik dan sedotan menjadi sampah yang paling cepat dihasilkan saat jam istirahat.
Seperti yang disampaikan Elvida Hanum, guru lingkungan hidup bahwa banyaknya sampah pembungkus plastik dan sedotan tersebut dihasilkan dari aktivitas kantin saat istirahat. “Tetapi, sampah plastik sedotan dan pembungkus tersebut tidak dibuang, melainkan akan kami daur ulang menjadi bunga,” ujar Elvida Hanum, guru kelas 5 ini.
Tidak hanya pembungkus plastik saja, tetapi sampah kertas dan kardus pun mereka olah dengan cara dipilah terlebih dahulu. Ranasya Dela, siswa SMPN 4 mengajak kader lingkungan lainnya untuk melakukan pemilahan sampah dari sisa hasil makan siang mereka.
“Ayo teman-teman dipilah sampahnya, yang plastik dimasukkan ke tempat sampah kering, yang kardusnya dilepas lipatannya kemudian ditumpuk disendirikan,”ajak Ranasya sambil mempraktekan didepan mereka. Lebih lanjut lagi, Syakira, kader lingkungan SDN Kaliasin III ini mengajak kader lingkungan dari sekolah-sekolah sekitar untuk melanjutkan mengolah sampah organik menjadi kompos.
“Kami baru saja satu minggu yang lalu memanen kompos dari keranjang komposter ini, jadi hari ini dimulai dari awal lagi mengisi sampah sisa makanannya,” ucap Syakira siswa kelas 5 ini. Tanpa merasa jijik sedikitpun secara bergantian mereka pun mengisi komposter yang mulai dari awal tersebut. (ryan)