Peserta Workshop SMPN 3 Malang Usulkan Langkah Penghematan Energi Berkelanjutan
Malang- Sebanyak 60 siswa SMPN 3 Kota Malang merencanakan langkah-langkah penghematan energi listrik di sekolah. Perencanaan itu sebagai bagian dari workshop lingkungan hidup yang dilakukan Tunas Hijau di sekolah ini, Kamis (7/2). Perencanaan itu dibuat di aula sekolah. Tujuannya, untuk mengurangi semakin buruknya dampak pemanasan global.
Menurut pengakuan Naila Nahdiyatul, siswa kelas 8, peserta workshop, mereka telah membuat sepuluh langkah menghemat energi listrik. Diantara rencana itu adalah ketika istirahat tidak boleh bermain di dalam kelas dan membuka semua jendela agar dapat mengurangi pemakaian lampu dan kipas angin.
10 langkah menghemat energi listrik itu merupakan hasil diskusi seluruh peserta wokshop penghematan energi listrik. “Ada lebih dari 10 rencana aksi penghematan listrik, tapi dikerucutkan jadi 10 aksi pilihan semua teman-teman,” ungkap Naila Nahdiyatulyang juga pengurus OSIS. Dia juga menyatakan ingin menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari di rumah. “Saya akan sarankan ke orang tua supaya lampu di rumah diganti dengan lampu spiral,” terang siswa kelas 8 yang hobi memelihara ikan ini.
Rencana yang lainnya adalah kipas angin dan AC boleh dinyalakan setelah pukul 09.00 WIB. Semua jendela dalam ruangan juga harus dibuka ketika pagi hari. Siswa dilarang men-charge telepon genggam di sekolah, mematikan lampu ketika siang hari dan kaca jendela tidak boleh diberi tempelan apapun. Mereka juga akan menyosialisasikan ke kelas-kelas tentang penghematan energi listrik dan saat pulang menyempatkan diri untuk monitoring penggunaan listrik setiap kelas.
Pada workshop penghematan energi listrik tersebut banyak diterangkan Satuman, aktivis Tunas Hijau, mengenai kebiasaan orang yang berhubungan dengan energi listrik. “Kebiasaan ketika tidur, masih banyak orang yang takut dengan gelap sehingga menyalakan lampu semalaman. Ini juga pemborosan energi listrik,” terang Satuman. Dia juga menjelaskan yang sering terjadi biasanya adalah lupa mematikan lampu ketika meninggalkan toilet atau kamar mandi.
Tidak hanya teori, peserta workshop saat itu juga diajak melakukan monitoring alat-alat elektronik. Mereka ditunjukan dengan bukti hasil yang dikeluarkan oleh alat pengukur konsumsi energi listrik dalam satuan watt atau watt meter. “Lihat lampu pijar atau bolam ini yang mengkonsumsi 68 watt. Sedangkan lampu TL kecil ini membutuhkan kurang dari 5 watt,” terang Satuman sambil menunjukkan angka pada watt meter. (1man)