SDN Perak Barat 4 Rencanakan Video Conference dengan Odo Elementary School
Surabaya – Tidak mudah menjalin hubungan bilateral dengan sekolah diluar Indonesia, seperti yang dialami oleh SDN Perak Barat 4 ini. Melalui Tuniar Simanjuntak, guru pembina lingkungan menerangkan bahwa kesibukan mengajar membuat komunikasi berjalan tidak lancar.”Kesibukan mengajar membuat konsentrasi saya harus dibagi, sehingga untuk komunikasi dengan sekolah di Jepang tidak berjalan dengan lancar, tersendat-sendat,” ujar Tuniar kepada Tunas Hijau.
Sekolah yang terletak didaerah Perak ini menjalin kerjasama dengan sekolah Odo Elementary School dari Jepang dalam program Intercultural Mural Exchange. Dengan didampingi Anggriyan, aktivis Tunas Hijau sekolah mengagendakan diselenggarakannya Video conference di sekolahnya, Senin (18/02).Selama menjalin komunikasi dengan Odo Elementary School, Tuniar sangat antusiais sekali untuk segera digelar Video Conferene antar kedua sekolah tersebut.

Disampaikan oleh Tuniar Simanjuntak bahwa Kepala Sekolah sudah mengagendakan untuk digelar Video Conference.”Ibu Alifah merencanakan supaya digelar pada 28 Februari mendatang, karena dalam minggu-minggu ini sekolah masih sibuk dengan ulangan harian,” ujar Tuniar kepada Tunas Hijau. Sementara itu, Anggriyan, aktivis Tunas Hijau menyarankan agar video conference nantinya digelar pada pagi hari.
“Kalau bisa video conference nya dilaksanakan pada pukul 8 pagi, karena mereka waktu istirahatnya pukul 9 pagi, sedangkan mereka tidak mau waktu istirahatnya diganggu. Jadi kalau pukul 8 pagi, berarti disana pukul 10 pagi, tidak masalah bagi mereka bu,” ucap Anggriyan. Anggriyanpun menambahkan rencana Video Conference diharapkan bisa menampilkan kegiatan lingkungan yang ada di sekolah dan memperkenalkan budaya Indonesia.

“Video conference ini, merupakan salah satu upaya mempromosikan kegiatan lingungan dan nama sekolah kepada sekolah partner,” ujar Anggriyan. Selain itu, Sekolah juga bisa mempromosikan kebudayaan Indonesia, salah satunya kesenian Reog Ponorogo yang merupakan salah satu kesenian yang dimiliki oleh sekolah. Disisi lain, Banyaknya aktivitas lingkungan yang ada di sekolah juga bisa menjadi awal perkenalan yang baik. Seperti misalnya siswa yang mengolah sampah sampah organik dengan keranjang komposternya atau siswa memperkenalkan diri dengan aktivitas perawatan tanaman di Green House.
Tidak hanya memperkenalkan saja, tetapi Tunas Hijau juga mengajak perwakilan siswa untuk melakukan perawatan tanaman baik yang ada di taman maupun yang digantung. Setelah itu, mengirimkan dokumentasi hasil kegiatan tersebut kepada sekolah partnernya. “Saya senang sekali terlibat dengan program dengan sekolah Jepang ini, saya kepingin bisa ngobrol dengan siswa dari Odo Elementary School dan mengetahui wajah mereka,” tutur Angelita, siswa kelas 6 yang terlibat dalam pembuatan mural lingkungan antar kedua negara ini yang bertemakan Olahraga ini. Selain itu, setiap harinya juga ada piket kolam ikan lele dan perawatan Green House.(ryan)