Bank Sampah dan Urban Farming di Pesantren Darussalam Beji
SURABAYA- Perilaku ramah lingkungan juga perlu diajarkan di pondok pesantren. Kondisi tersebut cukup mendapatkan respon positif dari salah satu pemilik pesantren di Surabaya, yaitu pesantren Darussalam Beji, yang memiliki cukup banyak lahan kosong.
Upaya yang pernah mereka lakukan untuk mengatasi masalah lingkungan yang terjadi di pesantren adalah bank sampah. Informasi tersebut disampaikan secara langsung oleh Muhammad Hambali, wakil pesantren bidang hubungan masyarakat, kepada Tunas Hijau saat pendataan awal program Eco Pesantren, Kamis pagi (7/3).
Dia menuturkan bahwa beberapa waktu lalu pernah melaksanakan bank sampah. Namun usaha tersebut terhenti di tengah jalan lantaran tak ada pendampingan khusus. “Kami sudah melaksanakan program bank sampah, namun tak berjalan lagi,” tuturnya.
Walaupun mereka belum berhasil untuk menjalankan bank sampah, mereka tetap memiliki upaya lain. “Meskipun berhenti untuk bank sampah, kami masih ada penghijauan seperti yang Mas lihat sekarang,” lanjutnya.
Menurutnya, dengan lahan kosong yang luas seperti ini, mereka akan melakukan urban farming di sekitar lahannya. “Kami ingin di sebelah lapangan ini bisa dijadikan lahan pertanian begitu,” jelasnya. Meski begitu, hal tersebut rupanya masih kurang untuk mengatasi masalah lingkungan di Pesantren Darussalam Beji.
Saat ini, mereka memiliki masalah sampah yang membuat mereka fokus untuk mengatasinya. “Tetap saja, kami sangat ingin untuk mengatasi masalah sampah di sini selain melakukan penghijauan,” tambahnya.
Menurutnya, dengan 300 santri yang berada di pesantren Darussalam Beji cukup membuat kerepotan mengatasi masalah sampah yang dihasilkan. “Jujur, kami kerepotan untuk mengatasi sampah di sini, karena belum ada solusi,” tambahnya. Hal tersebut juga diperkuat dengan banyaknya sampah di sisi lapangan bola mereka.
Menyikapi banyaknya sampah yang dihasilkan, aktivis Tunas Hijau Felyndra menyarankan agar ada kebijakan untuk pemilahan sampah dan daur ulang sampah agar masalah sampah di pesantren Darussalam Beji teratasi. (ali)