Peserta Workshop Young Eco People Bersih-Bersih Sampah Hutan Mangrove Wonorejo

SURABAYA- Jogging track ekowisata mangrove Wonorejo Surabaya terlihat ramai, Minggu (3/3). Terlihat puluhan orang berkumpul sambil meneriakkan yel-yel lingkungan yang bertemakan sampah. Uniknya, teriakan peduli lingkungan itu dilakukan sambil membawa poster himbauan peduli sampah dan aksi memungut sampah. Sekumpulan remaja itu merupakan peserta Workshop Young Eco People  gelombang I. 

Saat sesi pengenalan tentang mangrove yang dilakukan oleh Aulia Majid, aktivis Tunas Hijau, sedang menerangkan tentang tanaman mangrove. Menurut Aulia, tanaman bakau di sepanjang joging track ada 2 jenis. Mangrove yang memiliki daun yang kecil dan mempunyai akar yang keluar ke atas itu namanya api-api. “Ciri lain bisa dilihat dari biji buah api-api yang bulat ,” ujar Aulia.

Jenis lain daun tanaman mangrove lebih lebar dengan jenis tinjang. Ciri-cirinya, akar tinjang mempunyai akar yang menjulang ke bawah dan mempunyai banyak cabang.

Peserta Workshop Young Eco People gelombang I sedang melakukan bersih-bersih sampah di kawasan jogging track hutan mangrove Wonorejo Surabaya

Fungsi akar tersebut baik untuk pencegah abrasi pantai. Akar tinjang juga merupakan tempat yang sangat baik untuk berlangsungnya biodeversity. Untuk biji tanaman tinjang berbentuk panjang menyerupi kacang pancang . Bedanya ada pentolan yang diatas dan bawah biji berbentuk lancip. Biji tanaman bakau bisa bila tersapu oleh air pasang dan terbawa ke laut biji tersebut tidak bisa membusuk.

Namun pemandangan indah tanaman mangrove yang hijau harus tercemar oleh banyaknya sampah yang di bawah oleh ombak dan pengunjung yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Tak menunggu lama, lebih 30 pelajar ini langsung melakukan aksi bersih-bersih  hutan mangrove. Selain bersih-bersih peserta juga melakukan sosialisasi tentang  pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Peserta juga meneriakan yel-yel lingkungan.

Peserta Workshop Young Eco People gelombang I sedang mendengarkan penjelasan aktivis Tunas Hijau tentang mangrove

Menurut  Ryan Ananta Yosefine,  salah satu peserta, dalam aksi pungut sampah yang dilakukan dengan durasi waktu 1 jam dikumpulkan 3 karung ukuran 50 kg. Sampah  hampir  90 persen merupkan sampah plastik yang di bawah oleh air pasang.  Selain itu, ada juga sampah plastik yang merupakan sampah yang dibuang oleh pengunjung  yang kurang sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. “Saya langsung yang menemui pengunjung membuang sampah sembarangan,” ujar Ryan siswa SMAN 13 Surabaya. (suud)