Peserta Young Eco People II Bersih-Bersih Sampah Hutan Mangrove Wonorejo

Peserta Workshop Young Eco People part II menggelar kampanye peduli sampah di kawasan hutan mangrove Wonorejo. Kampanye ini digelar setelah bersih-bersih sampah
Peserta Workshop Young Eco People part II menggelar kampanye peduli sampah di kawasan hutan mangrove Wonorejo. Kampanye ini digelar setelah bersih-bersih sampah

SURABAYA- Aksi tanam pohon di Rungkut Asri Surabaya, Minggu (10/3) pagi, dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih kawasan hutan mangrove Wonorejo oleh pelajar SMA/SMK peserta Workshop Young Eco People part II yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya. Panas terik matahari tidak menyurutkan yang terasa menyengat di daerah pesisir pantai tidak menyurutkan nyali mereka untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang jogging track hutan mangrove Wonorejo.

Seperti yang disampaikan oleh Verania Septa Perdana, siswa SMAK Stella Maris Surabaya, bahwa aksi bersih-bersih ini merupakan kegiatan pertama kali baginya yang dilakukan secara bersama. “Saya kaget dengan banyaknya sampah yang ada di sela-sela tanaman mangrove ini. Saya takut kalau sampah ini bisa terseret ke laut,” ujar Verania Perdana, siswa kelas 11 ini.

Dengan berbekal satu orang satu glangsing, mereka langsung terjun menyisir jogging track dan mencari sampah. Berbagai macam temuan menarik pun diungkapkan oleh Intan Ayu, siswa SMAN 21, yang menemukan fakta bahwa sebagian besar sampah yang ada di Wonorejo adalah sampah plastik.

“Fakta yang lain adalah masih banyak keanekaragaman hayati yang bisa ditemukan di bosem Wonorejo salah satunya kepiting berwarna biru,” jelas Intan Ayu, siswa kelas 11. Temuan Intan Ayu ini menyemangati peserta Young Eco People part II untuk lebih giat memunguti sampah yang ada di sela-sela tanaman.

Aksi bersih-bersih oleh peserta Young Eco People part II di hutan mangrove Wonorejo Surabaya
Aksi bersih-bersih oleh peserta Young Eco People part II di hutan mangrove Wonorejo Surabaya

“Wah kalau begitu saya akan mengajak teman-teman untuk menjaga keanekaragaman hayati yang ada di Wonorejo. Saya enggak mau kepiting dan hewan-hewan lainnya ini mati karena sampah yang dibuang pengunjung sembarangan,” terang Desi Arianing Arum, siswa SMAN 15. Tidak mau dampak menerpa keanekaragaman hayati berlanjut, 50 orang kumpulan kader lingkungan SMA/SMK ini menggelar kampanye lingkungan tentang sampah kepada pengunjung bosem Wonorejo.

Kampanye lingkungan dengan memanfaatkan media komunikasi yang sebelumnya sudah mereka buat. Media komunikasi yang berupa poster tentang peduli sampah. Dengan adanya gerakan aksi bersih-bersih bosem Wonorejo yang diakhiri dengan kampanye lingkungan, kumpulan pelajar ini berharap agar aksi bersih-bersih yang dilakukan ini bisa menginspirasi pengunjung bosem Wonorejo untuk menjaga lingkungan.

“Meskipun bersifat ekowisata (wisata alam), tetapi bukan berarti pengunjung dapat seenaknya untuk membuang sampah sembarangan. Kami harus mengajak pengunjung Wonorejo untuk memanfakan sampah yang mereka bawa untuk dimasukkan ke dalam saku,” ujar Anggriyan Permana, aktivis Tunas Hijau yang mendampingi aksi tersebut. (ryan)