Piket Sampah dan Minggu Ro’an Pesantren Nurul Khoir

SURABAYA- Temuan menarik membuat Tunas Hijau terkejut saat melakukan pendataan awal program Eco Pesantren di beberapa pondok pesantren Surabaya, Kamis (7/3). Temuan lingkungan tersebut adalah adanya piket membuang sampah yang ada di pondok pesantren menuju TPS di daerah sekitar pondok. 

Fakta tersebut disampaikan oleh Zulfa Elli, salah satu pengurus pondok Pesantren Nurul Khoir yang menyebutkan setiap harinya ada santri yang bergantian untuk membuang sampah yang ada di pondok ke TPS (tempat pembuangan sementara) di sekitar pondok.

“Setiap sore memang kami ajak santri untuk menjalankan piket kebersihan. Salah satu contohnya ya dengan membuang sampah yang ada di seluruh pondok ke TPS sekitar,” ujar Zulfa Elli. Lebih lanjut lagi, bahwa kegiatan pembiasaan tersebut salah satu cara menumbuhkan sikap cinta terhadap lingkungan, utamanya lingkungan pondok pesantren.

Pendataan awal program Eco Pesantren ini dilakukan sebagai acuan untuk digelarnya pembinaan lingkungan hidup untuk seluruh pondok pesantren peserta program yang diselenggarakan Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya dan Tunas Hijau ini.

Pembiasaan tentang menjaga kebersihan lingkungan maupun diri sendiri menjadi permasalahan lingkungan yang ada di pondok pesantren di daerah Wonorejo ini. Pasalnya, dalam kehidupan sehari-hari, warga pondok pesantren lumayan acuh dalam menjaga kesehatan dirinya. Seperti yang disampaikan oleh Zulfa Elli, bahwa  pembiasaan warga pondok, terutama santri yang menginap adalah kurangnya kepedulian untuk bisa membuang sampah ditempatnya.

“Meskipun pengurus pondok sudah menyiapkan tong sampah, tetap saja santri yang kebanyakan anak-anak kecil ini masih membuang sampah sembarangan. Terkadang pakaiannya bisa dipakai sampai satu minggu,” ujar Zulfa Elli kepada Tunas Hijau.

Menurut Anggriyan, aktivis Tunas Hijau, pondok pesantren yang akan mengikuti program Eco Pesantren ini sebenarnya memiliki pembiasaan tentang lingkungan. Salah satunya pembiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar pesantren yaitu Minggu Ro’an atau lebih akrab disebut ‘Pondok Bersih’.

“Hanya saja Minggu Ro’an tersebut tidak dilakukan secara berkelanjutan. Sebenarnya bisa dioptimalkan lagi dengan menggelar kegiatan massal seperti pemilahan sampah bersama atau sekedar gerakan mengumpulkan sampah plastik yang ada di lingkungan pondok,” ujar Anggriyan Permana (ryan)