SMAN 1 Kebomas Kampanye Peduli Air

GRESIK- Ajakan untuk melakukan penghematan air disampaikan Green Team SMAN 1 Kebomas, Gresik, saat kampanye Hari Air Sedunia, Minggu (24/3). “Manfaatkan air walau hanya setetes” adalah salah satu pesan yang tertulis dalam mural yang digunakan 30 orang siswa sekolah yang diikuti Tunas Hijau ini. 

Green Team SMAN 1 Kebomas, Gresik, saat kampanye di Car Free Day Gresik, Minggu (24/3)
Green Team SMAN 1 Kebomas, Gresik, saat kampanye di Car Free Day Gresik, Minggu (24/3)

Kampanye Hari Air Sedunia ini berlangsung di tiga tempat, yaitu Alun-alun Gresik, GKB (Gresik Kota Baru) dan lokasi Car Free Day. Evie Artie Novitasari, siswa kelas 11, menyampaikan bahwa melalui kampanye ini mereka ingin mengajak masyarakat Gresik untuk lebih peduli terhadap kondisi air bersih. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih hemat air dengan tidak menyia-nyiakan air meskipun hanya setetes,” ujar Evie Artie, yang juga ketua Green Team SMAN 1 Kebomas ini.

Dalam kampanye lingkungan ini, berbagai media kampanye menarik perhatian pengunjung Car Free Day yang berlangsung di Wahana Ekspresi Puspanegara (WEP). Seperti topeng yang terbuat dari kertas daur ulang bertuliskan ayo hemat air, maskot kampanye yang memakai kostum daur ulang serta banyaknya poster lingkungan tentang ajakan hemat air dan kondisi air sekarang ini.

“Selain menggunakan poster-poster lingkungan ini, dalam kampanye lingkungan ini, kami juga membagikan brosur dan stiker lingkungan bertemakan air,” ucap Evie Artie. Brosur yang dibagikan kepada masyarakat berisi fakta-fakta tentang kondisi air saat ini, pencemaran air dan manfaat air.

Mural lingkungan pada kain berukuran 1 x 2 meter bertema air ini juga digunakan untuk membubuhkan tanda tangan atau opini terkait dengan kampanye lingkungan mereka. Felby Yugus Rinduanita, siswa kelas 11, mengatakan bahwa untuk menggalang opini masyarakat tentang kampanye lingkungan ini, mereka diminta untuk membubuhkan tanda tangannya. “Sebagai bentuk partisipasi mereka, kami meminta mereka untuk menuliskan tanda tangan di mural kain tersebut,” tutur Felby Yugus.

Selain pesan peduli air, mereka juga menyampaikan pesan peduli sampah yang bisa mencemari air. Berdasarkan pesan lingkungan tersebut, mereka melanjutkan kampanye ke tempat wisata air Pantai Delegan. Dengan setiap siswanya membawa tas besar, mereka melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di obyek wisata daerah Panceng ini.

Felby Yugus mengatakan bahwa, dalam kampanye di pantai Delegan ini, mereka ingin mengajak pengunjung untuk peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan. “Kami mengajak pengunjung untuk lebih peduli terhadap sampah yang dibawa. Jangan sampai mereka membuang sampahnya di tepi pantai,” ujar Evie Artie.

Upaya untuk mengajak pengunjung peduli terhadap sampah pun dilakukan dengan menyosialisasikan tentang dampak sampah yang dibuang di lautan. Sambil membawa kresek besar, Felby Yugus menjelaskan kepada salah seorang pengunjung bahwa sampah yang menuju ke lautan bisa menyebabkan hewan-hewan laut mati, karena mengira sampah tersebut adalah makanannya.

“Banyak hewan yang mati karena disebabkan oleh sampah. Seperti burung albatros yang mati karena memakan sampah, terumbu karang juga mati dan pencemaran air laut,” terang Felby Yugus, siswa kelas 11 ini. Selesai menerangkan, mereka meminta sampah yang dibawa pengunjung untuk diberikan kepada mereka.

Berbagai alasan yang disampaikan pengunjung terkait dengan sampah yang ada di pantai Delegan ini. Sholihin, salah seorang pengunjung, mengatakan bahwa letak tempat sampah yang jauh membuat dirinya hanya menaruh sampahnya di dekat dirinya berada. “Ya karena letak tempat sampahnya jauh sih, makanya saya hanya meletakkan di dekat sini. Biasanya sering diambil oleh petugas kebersihan pantai,” ujar Sholihin. (ryan)