Tim Hijau SMAN 1 Kebomas Kaget Temukan Pembakaran Sampah di Sekolah
GRESIK- Green Team, sebutan kader lingkungan SMAN 1 Kebomas Gresik, terkejut saat melihat ada bekas pembakaran sampah di salah satu sudut taman TOGA milik sekolah. Pasalnya, hari sebelumnya, mereka tidak melihat adanya bekas pembakaran sampah yang sekarang menjadi ditumpuk itu.
Tidak ingin terus menerus bersedih, segera kader lingkungan beserta gabungan anggota OSIS ini segera membereskan bekas pembakaran tersebut. Fakta tersebut dihadirkan Tunas Hijau dalam pembinaan lingkungan di sekolahnya, Jumat (1/3).
Fakta tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kader lingkungan untuk lebih mengintensifkan sosialisasi tentang bahaya sampah yang tidak diolah kepada warga sekolah. Selain itu, 50 orang kader lingkungan ini juga melakukan aksi nyata bersih-bersih selokan air yang sekaligus menjadi tempat Instalasi Pengolahan Air Limbah. “Biasanya setiap sepulang sekolah, kami menjalankan program kerja masing-masing kelompok,” ujar Evi, siswa kelas 10.
Dalam aksi nyata bersih-bersih ini, kader lingkungan ini menemukan bahwa sampah plastik paling banyak ditemukan di bawah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Seperti yang disampaikan Felby Yugus Rinduanita, siswa kelas 11, bahwa sampah yang berada di bawah Instalasi Pengolahan Air Limbah ini berasal dari siswa yang sedang duduk-duduk di tempat yang biasa disebut gasebo ini.
“Sebagian kecil saja siswa yang duduk-duduk di Gasebo ini yang membuang sampahnya langsung ke dalam IPAL ini, karena berbagai alasan salah satunya letak tempat sampah yang jauh,” ujar Felby Yugus kepada Tunas Hijau. Fakta tersebut memicu kader lingkungan ini untuk menggelar sosialisasi khusus yang bertempat di Gasebo ini tentang perilaku ramah lingkungan di sekolah. “Kami ingin mengajak siswa yang lain untuk membiasakan menggunakan saku sebagai tempat sampah sementara,” imbuh Felby.
Tidak hanya itu, kader lingkungan hidup sekolah yang memiliki lahan cukup luas ini akan mengoptimalkan taman TOGA dengan memperbanyak tanamannya. “Harapan kami, tanaman TOGA ini bisa kami manfaatkan sendiri sebagai obat alami di sekolah,” ujar Efie Artie Novitasari, siswa kelas 11 ini. Mereka juga akan mengadakan sosialisai khusus untuk penjaga sekolah, agar turut serta menjaga lingkungan sekitar. “Dengan tidak membakar sampah tentunya,” imbuhnya. (ryan)