Workshop Young Eco People Diikuti Utusan Siswa 16 SMA/SMK

SURABAYA- Wajah siswa-siswa SMA/SMK yang berkumpul di Taman Flora Bratang berubah menjadi cerah ceria sejak kegiatan Young Eco People 2013 gelombang I dibuka dengan permainan oleh Narendra, aktivis Tunas Hijau, Sabtu (2/3). Satu per satu mereka mulai saling mengenal nama dan asal sekolah. Setiap peserta diminta untuk mengenal minimal 7 nama beserta tempat dan tanggal lahir dalam 30 hitungan. 

Peserta Workshop Young Eco People melakukan kunjungan ke lahan pembuangan akhir sampah Benowo

Segera saja semua peserta berusaha mengingat nama dan tempat tanggal lahir 7 peserta lainnya. Namun, tetap saja ada yang curang. Berbekal pena, setiap peserta yang sudah ditanya kemudian ditulis tempat dan tanggal lahir di telapak tangan. Berawal dari satu orang, kecurangan tersebut merembet ke peserta lainnya.

Bila ada peserta yang terlambat, maka aktivis yang biasa dipanggil Naren tersebut meminta perwakilan peserta yang duduk melingkar untuk menanyakan nama dan asal sekolah. Karena tidak terbiasa bersuara keras, maka peserta lain segera memprotes. “Gak denger. Yang keras,“ teriak beberapa peserta bersemangat.

Lantas, peserta yang terlambat kemudian disuruh berputar 360 derajat agar wajahnya segera dikenali. Tentu saja peserta yang terlambat diharuskan mengenal sendiri peserta yang lainnya. Setelah acara perkenalan, semua peserta sudah tidak canggung lagi.

Sesi berikutnya berupa pengenalan Young Eco People. “YEP sendiri diawali pada tahun 2003. Seharusnya acara ini berlangsung tiap tahun. Yang menjadi peserta adalah murid-murid SMA sederajat. Kalian adalah angkatan V. Karena tidak semua sekolah diundang, berarti kalian termasuk yang beruntung,” ujar Anggriyan Permana.

Ada 25 sekolah yang diundang di YEP 2013 gelombang I ini. “Nantinya, selepas dari workshop dua hari ini, kalian akan diminta peran sertanya dalam menanggulangi permasalahan lingkungan yang ada di sekolah maupun di kampung. Makanya, di biodata tadi kan sudah ada alamatnya, jadi nanti siapa yang kampungnya mau didatangi dulu?” pancing Anggriyan Permana.

Seusai mengenal lebih jauh tentang Young Eco People yang diprakarsai oleh Tunas Hijau, Narendra meminta perwakilan 3 peserta putra dan 3 peserta putri untuk mendampingi duduk di depan. “Ben aku gak cakep dewean, Rek,“ ujar Narendra. Setelah dirayu, akhirnya ada juga peserta yang mau duduk di samping kanan-kiri Narendra.

Lalu, keenam peserta yang merasa cantik dan ganteng tersebut diminta untuk menentukan anggota kelompoknya. Kelompok tersebut akan melakukan wawancara dengan pemulung atau petugas kebersihan di TPA Benowo dan Sutorejo.

Workshop Young Eco People gelombang I yang akan dilaksanakan 2 hari ini diikuti oleh 16 sekolah Surabaya. Sekolah-sekolah itu adalah SMAN 6, SMAN 9, SMAn 13, SMAK Santo Stanislaus, SMAK St Louis 1, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 10, Madrasah Aliyah Negeri, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 12, SMAN 19, SMAN 20 dan SMA Mujahidin. (ella)