Kerja Bakti Bersih-Bersih Sampah di Pesantren Darussalam Behji (Lagi)

Jum’at, yang merupakan hari libur bagi santri Pondok Pesantren Darussalam Behji Surabaya, selalu dimanfaatkan untuk aktivitas bersih-bersih lingkungan pondok pesantren. Dalam dua pekan terakhir, para santri bersama Tunas Hijau melakukan upaya pengurangan timbunan sampah di salah satu sudut pesantren yang selama ini digunakan untuk menimbun sampah sementara.
Kegiatan yang hanya melibatkan santri putra tersebut berjalan dengan penuh semangat meski diguyur rintik hujan gerimis, Jum’at (5/4). Mengandalkan dua kantong plastik ukuran super jumbo dan beberapa kantong bekas, sedikit demi sedikit tumpukan sampah mulai dimasukan dalam kantong plastik.dengan menggunakan cangkul, garpu dan sekop.

M. Fatkhur Almuharomi, siswa kelas 2 SMA, yang mengkoordinir santri peserta kerja bakti, nampak tetap semangat dalam memasukan sampah ke dalam kantong plastik. “Ayo teman-teman, sebagian pegangi kantongnya dan sebagian memasukan sampahnya,” teriak M. Fatkhur Almuharomi sambil memindahkan sampah dengan cangkul garpu. Bahkan dari mereka ada yang tidak mempunyai rasa jijik sedikitpun. Dengan menggunakan tangan mereka masukan sampah-sampah tersebut ke dalam kantong plastik.
Selain membersihkan sampah yang ada di lapangan, sebagian santri juga mengumpulkan sampah yang ada di sekitar kelas maupun asrama. Dengan menggunakan tong sampah yang ditandu oleh dua santri, sampah-sampah yang terkumpul mereka masukkan ke dalam kantong plastik besar.
Firdaus, siswa kelas 1 SMP, juga tidak mau ketinggalan untuk bisa membantu teman-temannya. “Sampah-sampah ini kami ambil dari asrama dan kelas santri. Kegiatan seperti ini memang perlu selalu dilakukan saat kerja bakti hari Jum’at,” ucap Firdaus sembari memikul tong yang sudah terisi penuh oleh sampah.
Sementara itu, aktivis senior Tunas Hijau Anggriyan mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan kali ini sebenarnya juga melibatkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. “Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan nantinya akan diangkut menggunakan truk pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya,” terang Anggriyan saat kegiatan bersih-bersih.
Menurut Anggriyan, untuk membersihkan semua sampah yang ada tidak mungkin hanya memasukan ke dalam kantong plastik saja tanpa harus diangkut oleh mobil pengangkut sampah. “Dilihat dari volume sampah yang ada, mungkin ini bisa satu rit atau satu kali angkut untuk membuat lapangan bebas dari sampah,” tegasnya.

Jito, salah satu petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang kebetulan mendatangi lokasi kegiatan, saat ini kemungkinan DKP belum bisa mengangkut sampah yang telah dikumpulkan oleh para santri. “Kami baru bisa mengangkut sampah ini besok pagi (Sabtu (6/4), karena hari ini mobil masih dipakai kegiatan kerja bakti massal kota Surabaya,” jelas Jito.
Bahkan ia juga menyarankan untuk bisa membuat bak sampah khusus dari batu bata sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu sampah akan mudah diangkut dan tidak tercecer kemana-mana dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya bersedia untuk mengangkut sampah pondok dengan terjadwal. (bams)