Pembibitan Tanaman Pertanian di Pesantren Darut Tauhid

Pengurus dan santri Pesantren Darut Tauhid Surabaya melakukan pembibitan tanaman pertanian
Pengurus dan santri Pesantren Darut Tauhid Surabaya melakukan pembibitan tanaman pertanian

Para santri di Pesantren Darut Tauhid Surabaya masih belum tahu bahwa gelas mineral yang biasa dikonsumsi pada berbagai kegiatan ternyata bisa didaur ulang. Padahal, di bagian bawah gelas mineral, selalu ada lambang segitiga dengan angka di dalamnya yang menunjukkan bahwa gelas mineral tersebut dapat didaur ulang sesuai dengan nomor yang tertera. Walau yang bisa mendaur ulang hanya pabrik, namun gelas mineral dapat juga dimanfaatkan sebagai media pembibitan tanaman. 

Para santri mengumpulkan sampah plastik di sekitar pesantren untuk didaur ulang
Para santri mengumpulkan sampah plastik di sekitar pesantren untuk didaur ulang

Lahan belakang sebagai tempat menjemur pakaian para santri menjadi saksi bahwa para santri di pesantren yang terletak di daerah Wonokusumo ini mulai belajar membibit tanaman kangkung, cabe dan terung, Kamis (4/4), saat pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren bersama Tunas Hijau. Tidak hanya santri, pihak pengurus pun ikut serta. Gelas mineral sebagai media pembibitan didapat dari pengumpulan sampah pesantren yang terletak di samping ruang tamu pesantren. Agar tidak tertukar antar santri, gelas mineral diberi nama si pemilik.

Tidak hanya belajar menanam, para santri juga belajar tentang sampah melalui permainan ular tangga. Memanfaatkan alat tulis, mereka mulai membaca tulisan yang tertera di tiap kotaknya. Agar ilmu yang didapat tidak menguap, maka para santri diajak Tunas Hijau untuk mengumpulkan berbagai sampah yang dapat didaur ulang seperti sedotan dan gelas mineral bekas. Para santri mengaku belum tahu kalau sedotan yang selama ini mereka buang sia-sia dapat dijadikan barang kerajinan.

Santri Pesantren Darut Tauhid Surabaya bermain ular tangga peduli sampah pemberian PT. Dharma Lautan Utama  kepada pesantren ini
Santri Pesantren Darut Tauhid Surabaya bermain ular tangga peduli sampah pemberian PT. Dharma Lautan Utama kepada pesantren ini

Selain itu, Tunas Hijau juga menyampaikan kiat-kiat mewujudkan pesantren peduli lingkungan hidup (Eco Pesantren) kepada pengurus pesantren. “Yang dinilai dalam program Eco-Pesantren 2013 adalah mengenai kebijakan, pembiasaan warga pesantren, kerja sama, perilaku hijau dan sarana-prasarana. Tadi anak-anak sudah diajari menanam terong, cabe dan kangkung. Tapi masih tanah saja, belum diberi pupuk,“ terang Rakhmah Ananda Nur Fadlilah, aktivis Tunas Hijau. (ella)