Pengomposan, Hemat Energi dan Hemat Air di Pesantren Al Huda
Banyaknya jumlah santri yang tinggal di pesantren Al Huda Surabaya menyebabkan semakin banyak pula sampah sisa makanan yang dihasilkan para santri. Selama ini, sampah sisa makanan dibuang begitu saja di tempat sampah.
Tunas Hijau lantas mengajari para santri mengenai cara menggunakan keranjang pengomposan sebagai salah satu cara mengelola sampah organik, Rabu (3/4), saat pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren.
“Caranya dengan menggali lubang terlebih dahulu lantas sampah sisa makanannya dimasukkan. Lalu ditimbun lagi agar bakteri yang berada dalam keranjang pengomposan dapat bekerja membusukkan makanan,” kata Bambang Soerjodari, aktivis Tunas Hijau.
Kemudian, lanjut Bambang, ditutup lagi agar proses pengomposan dapat berlangsung. “Ditutupnya juga harus benar. Pakai bantalan sekam, kain dan penutup keranjang. Sekam berguna untuk menyerap bau,” jelas Bambang Soerjodari.
Setelah melakukan pembinaan dengan para santri, Tunas Hijau lantas berdiskusi tentang masalah lingkungan dengan pengurus pesantren. “Saya akui, sebenarnya dalam Islam sendiri sangat memperhatikan masalah lingkungan seperti tidak boleh boros dalam menggunakan air, meski untuk keperluan berwudhu sekalipun. Sayangnya, masih banyak yang belum sadar,“ sambung Hasan Umar, pengurus.
Selain pembinaan, Tunas Hijau juga menyampaikan kiat-kiat mewujudkan Eco Pesantren 2013. Poster hemat energi juga turut dibagikan secara gratis pada pesantren yang terletak di dekat Rumah Sakit Al Irsyad ini.
“Kalau perlu, yang bertugas menjaga keamanan pesantren perlu juga melakukan kontrol pemakaian listrik saat malam. Jika menemukan ruangan yang masih menyala, namun sudah tidak diperlukan, lampu dimatikan agar hemat energi,“ lanjut Rakhmah Ananda Nur Fadlila kepada pengurus. (ella)