Pesantren Mambaul Falah Surabaya Giatkan Pesan Peduli Energi
Pesantren Mambaul Falah Surabaya hanya aktif di sore hingga malam hari. Pagi hingga menjelang ashar, para santri yang kebanyakan pekerja ini sibuk dengan urusan masing-masing. Para santri yang semua laki-laki tersebut berjumlah sekitar 15 orang. Sore hari dimanfaatkan untuk mengaji TPA bagi masyarakat sekitar. Sedang malam hari baru dilaksanakan mengaji kitab bagi santri yang bermukim di pesantren.
Pengasuh dan para pengurus yang berjumlah 4 orang juga tenggelam dalam berbagai kesibukan masing-masing. Ditemui Tunas Hijau saat pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren, Jumat (5/4), pengurus pesantren mendapat penjelasan mengenai kiat-kiat mewujudkan pesantren peduli lingkungan hidup ‘Eco Pesantren’.
“Aspek yang penting ada lima, yaitu kebijakan, pembiasaan, kerja sama, perilaku hijau dan sarana-prasarana. Kebijakannya mengenai upaya penghematan air, kertas dan listrik. Untuk sampahnya sendiri meliputi pengelolaan dan upaya pengurangan sampah. Logikanya, semakin sedikit sampah yang dihasilkan pesantren, semakin ringan pula upaya pengelolaannya,“ terang Rakhmah Ananda Nur Fadlilah, aktivis Tunas Hijau.
Berbagai poster lingkungan hidup langsung ditempel di tempat-tempat yang strategis. Poster hemat air ditempel di kran wudhu dekat kamar mandi. Sedangkan poster hemat energi ditempel di dinding pesantren yang ada stop kontaknya. Seusai mendapat penjelasan mengenai tips sederhana tentang perilaku hijau, Ali Maghfur, pengurus pesantren, segera mematikan lampu yang tidak digunakan karena besarnya ukuran pintu sehingga cahaya matahari bebas memasuki ruang tamu pesantren. (ella)