Pesantren Nurul Khoir Efektifkan Lubang Resapan yang Pernah Dibuat

SURABAYA – Keberadaan tiga lubang resapan yang telah dibuat saat pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren sebelumnya ternyata benar-benar dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh para santri di Pesantren Nurul Khoir Surabaya. Meski hanya sempat membuat tiga lubang, namun ketiga lubang tersebut benar-benar berisi sampah daun. 

Para santri sedang mengisi polybag dengan tanah yang telah dicampur pupuk untuk ditanami tumbuhan Ruellia malacosperma
Para santri sedang mengisi polybag dengan tanah yang telah dicampur pupuk untuk ditanami tumbuhan Ruellia malacosperma

Beberapa santri yang ikut pada pembuatan lubang resapan selalu tak lupa untuk mengisi lubang resapan dengan sampah dedaunan yang dikumpulkan saat piket membersihkan pesantren di sore harinya. Bahkan mereka berani untuk mengingatkan santri yang tidak ikut membuat lubang resapan.

Hal tersebut dapat diketahui saat Tunas Hijau kembali melakukan pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren ke pesantren yang terletak di kawasan Rungkut tersebut untuk melakukan pembinaan, Selasa (30/4). Materi kali ini adalah tentang pembibitan tumbuhan rowelia (Ruellia malacosperma).

Para santri sedang mengamati bahaya sampah yang tidak dikelola pada poster Eco Pesantren 2013 yang disponsori oleh PT. Dharma Lautan Utama
Para santri sedang mengamati bahaya sampah yang tidak dikelola pada poster Eco Pesantren 2013 yang disponsori oleh PT. Dharma Lautan Utama

Tumbuhan yang memiliki daun berwarna ungu muda tersebut merupakan salah satu tanaman hias yang mudah tumbuh. Terlebih, bila kandungan nutrisi yang terdapat pada media tanam cukup, maka tiap harinya akan ada bunga ungu yang bermekaran. Kehadiran bunga ungu tersebut tentu akan semakin menambah semarak taman pesantren yang ada di depan rumah sang pengurus.

 “Ini tanamannya emang layu. Kan kalo tumbuhan baru dipetik, emang biasanya layu. Tapi ntar bakal tumbuh sendiri kok. Perkembangbiakannya lewat stek batang. Jadi batang tanaman tinggal dipetik di bagian ujungnya. Bagian yang sudah terpetik ditanam ke media tanam yang baru.

Selanjutnya tumbuhan yang lama akan pulih dengan sendirinya. Istilah biologinya totipotensi. Biasanya, bunga akan muncul di bagian atas dari tanaman. Ini ada yang sudah kelihatan kuncupnya. Insya Allah besok pagi akan ada bunga warna ungu,“ terang Rakhmah Ananda Nur Fadlilah, aktivis Tunas Hijau.

Tunas Hijau juga menyerahkan poster Eco Pesantren 2013 yang berukuran A1 ke pihak pengurus pesantren. Segera saja salah seorang santri segera diminta untuk menempelkan di dinding pesantren. Salah satu foto yang menarik perhatian para santri adalah yang berkaitan denga sampah. Mereka tidak percaya bahwa sampah saat ini sudah mampu untuk memampatkan sungai yang notabene dipergunakan untuk mencari nafkah bagi sebagian kecil masyaralat pinggiran Surabaya. (ella)