Tantangan Hemat Energi dan Hemat Listrik di Pesantren Fatchussalam

Santri Pondok Pesantren Fatchussalam Surabaya diajak mengenal sampah melalui permainan ular tangga ukuran 2 x 2 meter
Santri Pondok Pesantren Fatchussalam Surabaya diajak mengenal sampah melalui permainan ular tangga ukuran 2 x 2 meter

SURABAYA – Ada pemandangan yang tidak biasa terjadi di Pondok Pesantren Fatchussalam Surabaya, Senin (15/4), saat pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren bersama Tunas Hijau. Beberapa santri tampak asyik bermain ular tangga ukuran 2 x 2 meter bertema peduli sampah. Berbagai benda pun digunakan sebagai bidak. Ada isolasi bening besar, botol mineral besar dan salak yang digunakan. 

Meskipun beberapa santri yang lainnya sibuk kuliah, namun suasana tetap ceria. Susul-menyusul angka terjadi dengan penuh kegembiraan. Tak lupa, setiap berhenti di suatu kotak, para santri diwajibkan untuk membaca tulisan peduli sampah yang tertera. Melalui media permainan ular tangga ini yang pengadaannya disponsori oleh PT. Dharma Lautan Utama ini, para santri belajar tentang seluk-beluk sampah.

Poster 'Manusia Adalah Khalifah Di Muka Bumi. Sepatutnya KIta Menjaga, Bukan Merusaknya' berukuran A1 yang pengadaannya disponsori oleh PT. Dharma Lautan Utama
Poster ‘Manusia Adalah Khalifah Di Muka Bumi. Sepatutnya KIta Menjaga, Bukan Merusaknya’ berukuran A1 yang pengadaannya disponsori oleh PT. Dharma Lautan Utama

Tak hanya belajar tentang sampah, para santri dan perwakilan pengurus ini juga mendapat pengetahuan baru mengenai kiat-kiat mewujudkan pesantren peduli lingkungan hidup. “Gini, biar suasana peduli lingkungannya lebih terasa, sebaiknya diberi peraturan tertulis yang mengikat tentang sampah, listrik, air dan kertas. Jadi ada bukti otentiknya gitu. Kalau sekedar lisan saja gak cukup. Biar jelas. Ntar kalau ada apa-apa, akan enak jadinya. Perlu juga dibentuk tim khusus yang menangani masalah lingkungan,“ saran Rakhmah Ananda Nur Fadlilah, aktivis Tunas Hijau.

Selain berbagi kiat, Tunas Hijau juga membagikan poster Eco Pesantren ukuran A1 dan poster hemat energi ukuran A3. Poster Eco Pesantren tersebut berisi tentang berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh dunia. Bencana kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan pecahan es kutub menjadi bahasan utama pada poster Eco Pesantren tersebut.

Di bagian bawah poster tersebut terdapat berbagai kiat sederhana untuk menangulangi perubahan iklim. Mulai dari tanam pohon, pemilahan sampah, pembuatan lubang resapan air hujan hingga pengomposan sampah organik yang sudah dilakukan banyak pihak termasuk sekolah-sekolah dan masyarakat.

Poster 'Hemat Air' dipasang di depan kamar mandi
Poster ‘Hemat Air’ dipasang di depan kamar mandi

Pesantren yang terlatak di belakang RS Al-Irsyad ini mengaku kesulitan untuk bisa melakukan hemat energi dan air. Maklum, pesantren ini memiliki kamar mandi di 3 lantai. Sayangnya, untuk dapat mengisi air di bak mandi, harus menggunakan pompa. Namun, debit air yang keluar untuk lantai 3 kecil sehingga air terus menerus mengucur meski bak kamar mandi di lantai 2 telah penuh dan tidak bisa dimatikan kecuali dengan mematikan pompa air. (ella)