PUSAKA Indonesia dan Tunas Hijau Gelar Aneka Lomba Penguatan Pancasila Bagi Siswa dan Guru SMA/SMK/Madrasah Aliyah

Di era globalisasi sekarang ini, nilai-nilai luhur Pancasila mulai luntur di kalangan muda bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya kenakalan serta kekerasan remaja akhir-akhir ini. Belum lagi berbagai aktifitas masyarakat yang cenderung merusak kondisi lingkungan hidup, dimana hal ini bertentangan dengan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 

Didasari hal tersebut, Pusat Kajian Kebangsaan Indonesia (PUSAKA Indonesia) bersama Tunas Hijau akan menyelenggarakan beberapa lomba yang bertujuan memperdalam nilai-nilai luhur Pancasila, termasuk diantaranya yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Lomba-lomba ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 15 Juni 2013 di Taman Flora Bratang Surabaya.

Ada tiga lomba yang akan diselenggarakan, yakni lomba fotografi beserta narasinya, lomba majalah dinding (mading), dan lomba pembuatan bahan ajar Pancasila. Khusus lomba pembuatan bahan ajar Pancasila ditujukan untuk para guru SMA/SMK/Madrasah Aliyah. Sedangkan lomba foto dan lomba mading diperuntukkan bagi siswa-siswi SMA/SMK/Madrasah Aliyah.

Menurut Edi Santoso dari PUSAKA Indonesia, perlombaan ini untuk semakin menguatkan nilai-nilai Pancasila bagi kalangan muda. “Selama ini pendidikan Kewarganegaraan kurang berkembang jika dibandingkan mata pelajaran universal seperti Matematika atau Fisika. Diharapkan dengan melalui kegiatan ini, pendidikan Kewarganegaraan makin berkembang sehingga mampu menjadi identitas diri bangsa Indonesia.” ujar Edi.

Keunikan dalam setiap lomba tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta yang mengikutinya. Seperti di lomba fotografi, dimana tiap peserta diminta untuk memvisualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam wujud foto. Pemenang tidak ditentukan berdasarkan aspek fotografi, tetapi lebih pada nilai dan pesan yang dikandungnya. Dengan ditambahkan narasi di dalam karya fotonya, peserta diminta menjelaskan tentang keterkaitan foto tersebut dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam lomba mading akan melibatkan kerjasama antarsiswa, karena dibuat secara berkelompok. Mereka akan ‘dipaksa’ untuk mendiskusikan materi yang layak dimuat, yang mencerminkan atau yang membawa pesan-pesan Pancasila.

Sedangkan lomba bahan ajar bagi guru, akan menjadi menarik karena secara tidak langsung tiap guru akan saling berbagi bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang menarik, sehingga menjadikannya mata pelajaran yang menyenangkan bagi para siswa.

Ditambahkan pula oleh Dony Kristiawan, aktivis senior Tunas Hijau yang juga koordinator program ini, bahwa pada Minggunya (16/6) di tempat yang sama akan digelar diskusi tentang Pancasila yang diharapkan menjadi penguat dan penegas pemahamanan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari.

“Penyerahan hadiah bagi pemenang juga akan diberikan selesai acara diskusi. Selain itu, hasil karya para peserta lomba foto dan lomba mading juga akan turut dipamerkan di dalam area Taman Flora Bratang Surabaya yang selalu dikunjungi ribuan orang setiap hari libur,” imbuh aktivis senior Tunas Hijau Zamroni. (dony/ro)