Lomba Mading Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Berlangsung Heboh
Sedikitnya 164 orang pelajar SMA/SMK se Surabaya yang terbagi dalam 50 tim menjadi peserta Lomba Mading Penguatan Nilai-Nilai Pancasila yang digelar Tunas Hijau bersama Pusat Kajian Kebangsaan (Pusaka) Indonesia di Taman Flora Bratang, Sabtu (15/6). Lomba yang digelar memperingati lahirnya Pancasila pada 1 Juni ini bertujuan mengajak pemuda untuk lebih memaknai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Seperti yang disampaikan oleh Bram Azzaino, aktivis senior Tunas Hijau bahwa Lomba Mading ini tidak hanya mengajak pelajar untuk mengenal dan mempelajari kembali nilai-nilai Pancasila. “Lebih dari itu, mereka juga diajak untuk lebih peduli lingkungan, yang juga termasuk di dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila,” ucap Bram Azzaino.
Dengan pembagian satu tim terdiri dari 2-3 orang, sejak pagi mereka sudah memadati pendopo utama Taman Flora Bratang yang menjadi lokasi lomba ini. Berbagai peralatan bahan baku yang akan digunakan untuk membuat mading pun juga beragam. Ada yang menggunakan pelepah pisang, karton, cat dan sampah bungkus makanan dan deterjen.
Menurut Dony Kristiawan, dalam lomba mading ini peserta lomba diminta untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. “Untuk bentuk madingnya, peserta tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan seperti stereofoam,” tutur Dony Kristiawan, koordinator lomba ini.
Dalam lomba ini, beberapa hal unik ditemui Tunas Hijau selama proses pembuatan mading yang dilakukan oleh peserta. Diantaranya adalah burung garuda sebagai gambar wajib yang harus ada di dalam hasil karya peserta. Tidak hanya itu saja, beberapa peserta pun membuat bentuk mading 2 dimensi mereka menggunakan pembungkus deterjen. “Banyak dari mading peserta lomba terbuat dari pemanfaatan sampah plastik seperti bungkus deterjen, sedotan dan bungkus kopi,” ucap Anggriyan, aktivis Tunas Hijau.
Masing-masing peserta pun saling adu kreativitas dalam membuat bentuk dan isi madingnya. Hal ini membuat suasana pendopo utama penuh sesak dengan hasil karya mereka. Menurut penutuan Ayu Alfina, siswa SMAN 13 dirinya baru pertama kali ini mengikuti lomba mading ini. “Saya merasa lomba ini sangat menantang saya untuk belajar mengenai Pancasila, selain itu lomba ini lebih menantang dari lomba mading biasanya,” ucap Ayu Alfina, siswa kelas 11 IPS ini.
Mading milik peserta dari SMAN 13 ini menarik perhatian pengunjung karena bentuk madingnya yang berbeda dengan mading peserta lainnya. Lebih lanjut lagi, hasil karya mereka akan dipamerkan dalam kegiatan Diskusi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila. (ryan/ro)