Promosikan Lomba Mading dan Lomba Fotografi Pancasila pada Car Free Day Darmo

Aktivis Tunas Hijau sedang mempromosikan Lomba Mading dan Lomba Fotografi Pancasila kepada pengunjung Car Free Day Jalan Raya Darmo Surabaya
Aktivis Tunas Hijau sedang mempromosikan Lomba Mading dan Lomba Fotografi Pancasila kepada pengunjung Car Free Day Jalan Raya Darmo Surabaya

SURABAYA – Tunas Hijau menyosialisasikan Lomba Mading dan Lomba Fotografi bertema Pancasila pada pengunjung Car Free Day di Jalan Raya Darmo, Minggu (2/6) pagi. Lomba yang rencananya digelar di Taman Flora Bratang tersebut diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK/Madrasah Aliyah. Dengan membawa poster ukuran A1, lomba tersebut disosialisasikan. 

Tak hanya bersosialisasi mengenai Lomba Mading dan Lomba Fotografi, Tunas Hijau juga menggelar permainan tradisional etek-etek. Permainan tradisional yang popular sekitar 20 tahun yang lalu tersebut menarik perhatian Yuni. Sembari menunggu sang suami berjualan koran di sepanjang Jalan Raya Darmo, perempuan yang tinggal di daerah Sawahan Surabaya tersebut mengajak sang buah hati untuk mencoba permainan sederhana.

Di usia yang baru 2 tahun, Azzam memperhatikan sang bunda mengayunkan seutas tali yang di kedua ujungnya terdapat bola keras. Goyangan bola warna-warni membuat Azzam mencoba untuk ikut mengayunkan etek-etek.

Anggota komunitas Intuisi sedang bermain ular tangga peduli air
Anggota komunitas Intuisi sedang bermain ular tangga peduli air

Ular tangga lingkungan hidup berukuran 6 x 6 meter yang digelar Tunas Hijau juga menarik perhatian Zain. Murid pariwisata tersebut datang bersama 11 anak lainnya mendatangi ular tangga dan bermain. Komunitas Intuisi tersebut mengaku tiap Minggu pagi selalu berkumpul di daerah Taman Bungkul untuk berlatih dance.

Walau beranggotakan sekitar 50 orang, yang datang hanya beberapa orang saja. Untuk menyegarkan pikiran, komunitas yang kebanyakan anggotanya berasal dari beberapa SMA/SMK tersebut lantas bermain ular tangga peduli air. Karena sudah terlampau lama tak bermain, keriuhan pun terjadi.  Kejengkelan saat bertemu ular tak menghalangi derai tawa mereka. (ella/ro)