Tunas Hijau Kemah Lingkungan Dengan 17 SMP dan SMA/SMK Nganjuk

Sebanyak 17 SMP dan SMA/SMK se kabupaten Nganjuk meriahkan kemah hijau yang diselenggarakan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk bersama Tunas Hijau di SMAN 1 Nganjuk, Kamis (27/06). Kemah hijau yang mulai digelar hari ini sampai tiga hari kedepan ini, melibatkan sedikitnya 170 orang siswa dan 52 orang guru SMP dan SMA/SMK.

Menurut Tri Hatmanto, dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk menyatakan kemah hijau ini bertujuan agar menjadikan perwakilan siswa peserta kemah hijau ini menjadi pelopor perubahan lingkungan hidup di sekolahnya.

Persiapan Kemah Lingkungan, aktivis Tunas hijau mempersiapkan materi penjernihan air dengan metode sedrhana
Persiapan Kemah Lingkungan, aktivis Tunas hijau mempersiapkan materi penjernihan air dengan metode sedrhana

Diantaranya 17 sekolah SMP dan SMA/SMK peserta kemah hijau Nganjuk ini adalah SMPN 1 Tanjung Anom, SMPN 4 Nganjuk, SMPN 1 Nganjuk, SMPN 2 Pace, SMPN 1 Prambon, SMPN 1 Tanjum Anom, SMPN 1 Sawahan, SMAN 1 Nganjuk, SMPN 1 Brebek, SMPN 3 Nganjuk, SMKN 2, SMAN 3  Nganjuk, SMAN 1 Brebek dan Mapala Dutawilis.

“Sebenarnya kami sudah mengundang 26 SMP dan SMA/SMK se kabupaten Nganjuk untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, namun sampai sekarang yang sudah registrasi adalah 17 sekolah,” tutur Tri Hatmanto. “Sedangkan bagi perwakilan guru pendamping, kami berharap mereka bisa memahami dan bisa menjadikan sekolahnya menjadi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan,” ucap Tri Hatmanto.

Dalam kegiatan kemah hijau ini, Tunas Hijau diundang untuk menjadi pemateri pada hari kedua, mengangkat tema konservasi air, Tunas Hijau akan menggelar berbagai ragam workshop lingkungan tentag konservasi air, diantaranya penjernihan air, biopori, pemantauan kualitas air, pengolahan sampah kertas, bio monitoring, kompos, jurnalisme lingkungan dan waste wise.

persiapan kemah lingkungan Nganjuk, Tunas Hijau persiapkan materi penjernihan air dengan cara sederhana
persiapan kemah lingkungan Nganjuk, Tunas Hijau persiapkan materi penjernihan air dengan cara sederhana

Menurut penuturan Ali Felyndra, aktivis Tunas Hijau mengungkapkan bahwa  Tunas Hijau akan melibatkan pelaku lingkungan seperti finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2012, anggota Young Eco People (Jaringan pelajar SMA/SMK peduli lingkungan) dan 4 orang mahasiswa universitas Brawijaya. “Kami akan turun dengan kekuatan penuh, kami akan menyampaikan banyak materi workshop tentang konservasi air, mengingat lokasi kemah hijaunya berdekatan dengan hutan,” ucap Ali Felyndra.

Berbagai persiapan pun dilakukan oleh Tunas Hijau untuk mengisi materi workshop konservasi air dalam kemah hijau. Salah satunya adalah penjernihan air. Dalam persiapannya, untuk materi penjernihan air harus melalui proses yang panjang yakni pembersihan dan proses percobaan.

Disampaikan oleh Aulia Majid, aktivis Tunas Hijau bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk penjernihan air adalah pasir, batu kerikil, arang, ijuk dan kapas. “Yang terpenting dalam penjernihan air ini adalah upaya konservasi air atau perbaikan kualitas air dengan menjernihkan air yang sudah kotor menjai air bersih,” ucap Aulia Majid.

Dalam kemah hijau yang digelar selama tiga hari ini, badan lingkungan hidup kabupaten Nganjuk ini mengatakan bahwa dalam tiga hari itu, hari pertama diisi dengan materi adiwiyata, materi kedua diisi oleh Tunas Hijau dengan konservasi air dan hari ketiganya ceremonial penutupan yang ditandai dengan penanaman 200 pohon produktif dan peneduh. Diantaranya pohon mangga, jambu dan sengon. (ryan)