Kompetisi Permainan Tradisional Di Kemah Hijau Nganjuk Berlangsung Heboh

NGANJUK – Hadirnya permainan tradisional milik Tunas Hijau di Kemah Hijau Kabupaten Nganjuk ini ternyata mampu menghibur peserta kemah hijau ini, Jumat (28/06). Sedikitnya 170 orang pelajar SMP dan SMA/SMK se Kabupaten Nganjuk ini tampak antusias mencoba setiap permainan tradisional seperti ular tangga raksasa lingkungan, bakiak, egrang, congklak, etek-etek dan glindingan.

Ekspresi mereka pun berubah saat setiap kali mencoba permainan tradisional mendapatkan reward berupa stiker lingkungan. Menurut Satuman, aktivis Tunas Hijau bahwa permainan tradsioanal ini bertujuan untuk mengingatkan mereka kembali bahwa dengan melestarikan permainan tradisioanal sama halnya dengan sudah peduli lingkungan.

SERU : Setiap permainan tradisional dikompetisikan dengan memperebutkan hadiah berupa stiker lingkungan, termasuk perlombaan egrang
SERU : Setiap permainan tradisional dikompetisikan dengan memperebutkan hadiah berupa stiker lingkungan, termasuk perlombaan bakiak

“Dengan memainkan permainan tradisioanl, kalian menghemat penggunaan listrik, karena permainan tradisional tidak membutuhkan listrik,” tutur Satuman.Tanpa banyak tanya, peserta kemah inipun langsung mencoba satu persatu permainan tradisional yang ada, seperti ular tangga lingkungan raksasa, egrang, bakiak, etek-etek, glindingan dan dakon atau congklak.

Penuh canda tawa, peserta kemah hijau bermain ular tangga sambil membaca pesan lingkungan yang ada pada setiap kotaknya. Seperti yang disampaikan oleh Elie Ester Cristiawan Dualembang, siswa SMPN 3 Nganjuk ini. “Pisahkan sampah organik dengan sampah anorganik, sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik didaur ulang,” ucap Ellie Ester Cristiawan, siswa kelas 8.

kemeriahan permainan ular tangga lingkungan bertemakan sampah dalam kemah hijau Kabupaten Nganjuk
kemeriahan permainan ular tangga lingkungan bertemakan sampah dalam kemah hijau Kabupaten Nganjuk

Tidak hanya sekedar membaca saja, Tunas Hijau mengajak peserta kemah ini untuk langsung mempraktekkannya. “Siapa yang bisa mencari contoh sampah anorganik minimal 3 jenis akan saya beri stiker lingkungan,” tantang Satuman. Tanpa banyak kata, keenam peserta permainan ular tangga lingkungan bertemakan sampah ini langsung berlari mencari contoh sampah anorganik yang ada di sekitar lokasi perkemahan.

Sambil menunjukkan sampah yang dgenggamnya, Niken Puspitasari, siswa SMPN 4 Nganjuk langsung berteriak kepada Tunas Hijau. “Kak, ini saya sudah dapat sampahnya, ada sampah plastik es, sedotan, bungkus makanan dan kertas minyak. Bener kan kak,” ucap Niken Pupitasari. Berbagai kompetisi permainan ular tangga pun tersaji dalam kemah ramah lingkungan ini, diantaranya kompetisi bakiak, egrang, dakon, etek-etek dan glindingan.

Sementara itu, stiker lingkungan yang digunakan sebagai reward menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta kemah yang ingin memilikinya. “Saya jadi kepingin mendapatkan stiker lingkungan habisnya stikernya unik ada pesan lingkungan dan tidak ada di Nganjuk,” ucap Hernanda Ratih, siswa SMAN 3 Nganjuk yang sukses menaklukkan semua permainan tradisional. (ryan)