Pembinaan Lingkungan Hidup Tunas Hijau Pecah Kebosanan Peserta LOS SMPN 16
SURABAYA – Memasuki hari kedua kegiatan Layanan Orientasi Sekolah (LOS), murid-murid baru SMPN 16 Surabaya mendapatkan pembekalan mengenai lingkungan hidup dari Tunas Hijau. Meski sedang menjalankan ibadah puasa, para siswa tampak antusias dan bersemangat kegiatan itu. Tampak permainan ringan dari Satuman, aktivis senior Tunas Hijau, berhasil memecah kebosanan workshop sebelumnya, sehingga siswa menjadi aktraktif mengikuti pembinaan lingkungan hidup.
Sebagai salah satu sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri, SMPN 16 berusaha untuk menanamkan budaya cinta lingkungan kepada seluruh warga sekolah termasuk para murid baru. Menurut Alifinia Soraya, pengurus OSIS SMPN 16, pengenalan mengenai lingkungan tersebut bertujuan untuk mendukung program Adiwiyata yang dilakukan sekolahnya.
“Selain untuk mendukung program Adiwiyata, pemahaman mengenai lingkungan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian adik-adik murid baru terhadap sekitarnya. Paling tidak peduli terhadap lingkungan sekolah dulu,” ujar Alifinia.
Sambutan hangat juga diberikan oleh salah satu peserta LOS, Nur Tri Dwi Lestari. Menurut Nur, materi tentang sampah plastik yang disampaikan telah memberikan pengetahuan baru baginya. “Saya baru tau lho, Kak, kalau sampah plastik yang tidak diolah itu menumpuk di lautan. Saya jadi ingin membiasakan mengolah sampah juga di rumah,” ucap Nur Tri Dwi Lestari, peserta didik baru.
Kegiatan LOS berlangsung selama 3 hari terhitung sejak tanggal 15 Juli kemarin hingga 17 Juli mendatang. Pada hari pertama, siswa-siswi SMPN 16 Surabaya yang mengikuti LOS telah diberikan pemahaman mengenai tata tertib dan kondisi lingkungan sekolah. Sedangkan untuk hari ketiga besok, murid baru akan mendapatkan materi terkait psikologi anak.
“LOS ini ditujukan untuk memberikan layanan dari sekolah untuk para siswa. Di hari ketiga besok, rencananya siswa akan mendapatkan pendidikan mengenai perilaku remaja yang akan disampaikan oleh psikolog anak. Selain itu, sore harinya kami juga akan mengajak para siswa untuk membagi ta’jil kepada masyarakat sekitar. Bagi murid yang non-Muslim, kami wajibkan membawa tanaman sebagai green souvenir,” terang Farida Asnanik, guru koordinator program lingkungan hidup SMPN 16 Surabaya. (rani)