Peserta Kemah Hijau Nganjuk Rencanakan Gerakan Membawa Tempat Makan dan Minum Sendiri Dari Rumah

NGANJUK – Setiap harinya, manusia selalu menghasilkan sampah plastik dalam setiap aktivitasnya, ketergantungan terhadap plastik ini yang seakan menjadikannya sebagai kebutuhan pokok. Seperti misalnya saat sedang berbelanja di supermarket selalu mendapatkan hadiah plastik, meskipun barang yang dibeli hanya satu saja.

Fakta ini yang membuat Tunas Hijau memberikan materi baru, yakni waste wise atau upaya-upaya untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari. Materi tersebut disampaikan kepada 60 orang pelajar SMP dan SMA/SMK peserta kemah hijau Kabupaten Nganjuk, Jumat(28/06).

 Purbosari, aktivis Tunas Hijau menjelaskan upaya-upaya ramah lingkungan dalam materi waste wise. upaya mengurangi sampah plastik

Purbosari, aktivis Tunas Hijau menjelaskan upaya-upaya ramah lingkungan dalam materi waste wise. upaya mengurangi sampah plastik

Dalam materi yang disampaikan oleh Purbo Sari, aktivis Tunas Hijau, peserta kemah lingkungan ini diajak untuk memikirkan upaya-upaya pengurangan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari. “Tahukah kalian, kalau sampah plastik itu membutuhkan waktu kurang lebih 100 tahun untuk bisa terurai didalam tanah,” ucap Purbo Sari.

Fakta lingkungan ini membuat peserta kemah hijau lantas memikirkan solusinya, seperti yang diungkapkan oleh Pinkan Pamungkas, SMPN 1 Nganjuk bahwa upaya nyata yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menghindarinya. “Lebih baik lagi jika membawa tempat makan dan minum sendiri daripada harus menerima plastik, malah membuat bumi semakin panas,” ucap Pinkan Pamungkas, siswa kelas 8 ini.

Permasalahan tentang sampah plastik ini mengundang pertanyaan dari Doni Syahputra yang menanyakan kualitas plastik yang aman digunakan setiap harinya. “Kak, wadah plastik yang bagaimana aman untuk digunakan setiap harinya, kemudian apa dampaknya bagi kesehatan kak,” tanya Pinkan Pamungkas kepada Purbo Sari sambil menunjukkan contoh plastiknya.

salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menggunakan tempat makan sendiri
salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menggunakan tempat makan sendiri

Menurut Purbo Sari, aktivis Tunas Hijau bahwa sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari waste wise atau pengurangan sampah plastik bisa dilakukan. “Contohnya kalau kalian belanja ke pasar, jangan menggunakan tas plastik sekali pakai atau kresek. Lebih baik membawa tas belanja sendiri dari rumah terbuat dari kain yang tidak sekali pakai,” ucap Purbo Sari.

Lebih lanjut, saat membeli minuman, lebih baik membawa botol minum sendiri ketimbang harus menghasilkan sampah plastik. “Semuanya ini berawal dari pembiasaan kalian, kalau kalian mulai sekarang membiasakan diri tidak menggunakan plastik ya akhirnya kalian bisa mengurangi sampah plastik,” imbuhnya.

Pentingnya pembiasaan untuk tidak menggunakan plastik, membawa peserta kemah hijau ini mulai berkomitmen untuk tidak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh Mukti Anggoro, siswa SMPN 1 Sawahan bahwa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan membawa tempat makan dan minum sendiri dan membiasakan selalu membawa tas belanja.

“Kami ingin berusaha merubah kebiasaan kami yang tergantung pada plastik, dengan membawa botol minum dan tempat makan sendiri dari rumah,” ucap Mukti Anggoro. Lebih lanjut, dalam materi waste wise ini, peserta kemah hijau  mendapatkan stiker lingkungan sebagai hadiah atas komitmen awal mereka. (ryan)