Peserta Lomba Foto Satwa Liar Kalimas Miris Melihat Keadaan Satwa Sungai Kalimas

SURABAYA – Mengenal habitat sungai Kalimas lebih dekat dapat menjadi kegiatan untuk meningkatkan kepedulian menjaga kelestarian sungai urat nadi kota Surabaya. Sedikitnya 20 orang peserta lomba foto satwa liar Kalimas mengabadikan jenis-jenis hewan yang menggantungkan hidupnya pada sungai Kalimas tersebut, Sabtu (27/07).

Peserta yang berasal dari pelajar SMP, SMA/SMK dan umum ini berhasil menghasilkan foto lebih dari 80 karya foto yang berkualitas dengan mengambil lokasi hunting foto sepanjang Jalan Irian Barat sampai Jalan Kayun.

SERU : Hunting bareng momen yang menyenangkan karena selain bisa menimbah ilmu kita juga bisa bersosialisasi satu dengan yang lainnya
SERU : Hunting bareng momen yang menyenangkan karena selain bisa menimbah ilmu kita juga bisa bersosialisasi satu dengan yang lainnya

Beberapa foto karya dari peserta lomba  foto satwa yang digelar ketiga kalinya ini mengandung pesan-pesan lingkungan. Salah satunya seperti hasil karya Kevin Dwimanggala, SMPK St. Stanislaus I menunjukan daerah hidup kepiting sungai yang bercampur dengan tinja dan sampah plastik.

“Sepertinya banyak sekali sampah plastik di daerah bantaran sungai sepanjang jalan Irian Barat,” terang Kevin Dwimanggala. Kevin ingin mengajak warga Surabaya untuk peduli terhadap sungai Kalimas lewat beberapa karya fotonya. “Semoga dengan foto-foto fakta kondisi satwa Kalimas ini masyarakat Surabaya jadi semakin sadar pentingnya menjaga kelestarian air sungai Kalimas,” imbuhnya.

ANTRI : Proses penyerahan hasil karya lomba foto satwa liar Kalimas
ANTRI : Proses penyerahan hasil karya lomba foto satwa liar Kalimas

Sementara itu, beda lagi pesan lingkungan dari foto karya Aisyah Danti, SMPN 28, fotonya menunjukan kawanan lebah yang sedang mencari madu di salah satu tanaman di bantaran kalimas. “Bantaran sungai Kalimas memiliki banyak daya tarik bagi satwa liar yang menggantungkan hidupnya di sungai Kalimas, salah satunya adalah banyak tanaman hias di bantaran sungai Kalimas,” ujar Aisyah Danti.

Lebih lanjut, Danti menambahkan beberapa faktor lainnya adalah masih terdapat sampah plastik disekitar bantaran sungai Kalimas membuat habitat ikan kecil di sungai terganggu.

Berbagai respon diungkapkan peserta lomba foto saat sedang asyik hunting foto satwa di bantaran ini. salah satunya seperti yang disampaikan Hannis Nur Rohma, siswa SMAN 6 yang mengungkapkan bahwa sungai yang mempunyai panjang 12 kilometer dari Wonokromo sampai Semampir perlu dilestarikan.

“Karena banyak mahluk hidup yang bergantung pada sungai Kalimas, tidak hanya kita, satwa dan fauna juga bergantung pada sungai Kalimas,” terang Hannis Nur Rohma, peserta perwakilan SMAN 6. Dirinya juga berencana untuk terus berpartisipasi dalam lomba foto satwa liar yang digelar 10 kali hingga November mendatang. “Pasti ikut dong, nanti teman-teman kader lingkungan SMAN 6 juga akan ikut,” ujarnya.

Lomba foto satwa liar Kalimas yang diadakan Tunas Hijau berhadiah lampu taman tenaga surya serta sertifikat dari Walikota Surabaya dapat membius peserta. “Pesertanya dari belasan menjadi puluhan, semoga semakin banyak orang yang berpartisipasi seperti siswa dari SMPN 28, SMAN 6 dan SMPK Stanislaus I. Banyaknya partisipasi menandakan banyak yang peduli terhadap kelestarian sungai Kalimas,” terang Satuman, aktivis Tunas Hijau. (1man)