SMKN 10 Fokus Penambahan Tanaman Sayur dan Lubang Resapan Biopori di Sekolah

SURABAYA – Peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah benar-benar diterapkan oleh SMKN 10 sebagai sekolah jawara Surabaya Eco School 2012 ini. Salah satunya adalah dengan adanya penambahan beberapa tanaman sayur, penambahan fasilitas lingkungan seperti tong pengomposan dan pasca panen tanaman sayur di kebun sekolah.

Menurut Bambang Heri, salah seorang guru pembina lingkungan mengatakan bahwa upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup terus dilakukan dengan melibatkan partisipasi warga sekolah utamanya siswa. “ Kami mengajak peserta didik baru untuk membawa satu tanaman anggrek untuk ditaruh di depan kelas masing-masing. Hal tersebut ditambah dengan aktivitas panen tanaman sawi bersama mereka,” ucap Bambang Heri.

Tunas Hijau mengajak kader lingkungan SMKN 10 melakukan pengecekan tong komposter yang baru. Tong aerobb ini menjadi fokus program pengomposan yang diterapkan di sekolah
Tunas Hijau mengajak kader lingkungan SMKN 10 melakukan pengecekan tong komposter yang baru. Tong aerobb ini menjadi fokus program pengomposan yang diterapkan di sekolah

Fakta tersebut disampaikan kepada Tunas Hijau dalam kunjungan lingkungan di sekolahnya, Senin (22/07). Dalam kunjungan yang bertujuan sebagai promosi pra Surabaya Eco School ini, Tunas Hijau mengajak beberapa kader lingkungan sekolah jawara Eco School 2012 ini untuk melihat persiapan mereka menyambut Surabaya Eco School 2013.

Pembenahan sarana lingkungan pun dilakukan dengan melibatkan peran peserta didik baru dalam layanan orientasi siswa beberapa waktu lalu. Seperti contohnya pembenahan tempat sampah, hadirnya tiga tempat sampah terpilah sesuai jenisnya yaitu sampah kertas, plastik dan sampah basah menjadi wajah baru yang digunakan sebagai upaya pemilahan sampah yang dilakukan oleh warga sekolah.

“Sekarang hampir disetiap kelas sudah tertata rapi tiga tempat sampah terpisah ini kak, nah khusus yang sampah kertas dan plastik, setiap ketua kelas langsung menyetorkan ke petugas bank sampah yang ada di sebelah aula,” ujar Syafruddin Aji, siswa kelas 11 Perbankan ini.

Tunas Hijau mengajak kader lingkungan SMKN 10 melakukan pengecekan tong komposter yang baru. Tong aerobb ini menjadi fokus program pengomposan yang diterapkan di sekolah
Tunas Hijau mengajak kader lingkungan SMKN 10 melakukan pengecekan tong komposter yang baru. Tong aerobb ini menjadi fokus program pengomposan yang diterapkan di sekolah

Tidak hanya upaya pemilahan sampah saja, upaya nyata lainnya juga dilakukan oleh kader lingkungan hidup sekolah yang berada di daerah Keputih Tegal ini. Salah satunya adalah penambahan tanaman sayur mayur yang ada di kebun sekolah. “Beberapa waktu yang lalu kami panen jagung dan kemarin kami baru saja panen tanaman sawi yang langsung kami bagi-bagikan kepada warga sekolah lainnya,” ujar Syafruddin Aji.

Tanaman okra dan markisa menjadi tanaman baru yang dibudidayakan merambat di kebun sekolah. “Kami juga berencana menggelar lomba memancing di kolam ikan kami, karena ikan lelenya sudah waktunya panen. Nah hasilnya nanti dimasak untuk menu berbuka puasa bersama dengan warga sekitar,” ucap Raynaldi.

Banyaknya lubang resapan biopori yang sudah tertanam di sekeliling lingkungan SMKN 10 membuat Tunas Hijau mengajak mereka untuk melakukan pengecekan terhadap lubang resapan biopori yang masih bekerja.”Sekarang kita lihat lubang resapan kalian bagaimana, apakah lubang resapan kalian masih bekerja dengan baik, atau sudah tidak berjalan bahkan tertutup oleh tanah,” tantang Anggriyan.

Tantangan inipun segera dijawab oleh kader lingkungan dengan melakukan pengecekan kondisi lubang resapan biopori yang berjumlah 350 lubang tersebut. “Ayo teman-teman kita isi penuh lubang resapan biopori yang masih kosong dengan daun kering,” ajak Syaifullah kepada teman-temannya. “Kak, kalau kakak kesini dua minggu lagi, lubang resapan ini akan bisa langsung kakak panen,” tegas Syaifullah. (ryan)