SMPK Angelus Custos Antusias Untuk Jalankan Lagi Program Pemilahan Sampah
SURABAYA – Pengenalan lingkungan sebenarnya bukan lagi menjadi hal baru bagi SMPK Angelus Custos. Pasalnya sekolah imbas dari SMPN 16 pernah mendapat pendampingan rutin dari sekolah induknya tersebut. Sayang hal tersebut tidak berlangung lama. Fakta tersebut disampaikan kepada Tunas Hijau dalam pembinaan kajian lingkungan di sekolahnya, Selasa (23/07).
Hadirnya Tunas Hijau menjadi titik balik kembalinya semangat mereka. Dengan semangat dan antusias yang tinggi, mereka berencana menjalankan lagi program lingkungan yang dulu sempat berjalan, yaitu pemilahan sampah. Menurut Lilyani Kurniawan, siswa kelas 9 ini mengungkapkan bahwa mereka telah mencoba memulai kegiatan lingkungan seperti pemilahan sampah, namun hal tersebut tidak berlangsung lama.
“Kami sebenarnya sudah melakukan upaya pemilahan sampah kak, tetapi hal tersebut tidak berjalan lama, karena kurangnya partisipasi warga sekolah. Sebagian besar mereka hanya menjadi penonton saja,” ujar Lilyani Kurniawan. Kurangnya partisipasi warga sekolah dalam program pemilahan sampah ini dikarenakan sosialisasi terhadap program tersebut tidak menyeluruh.
“Sosialisasi program pemilahan sampah hanya diberikan kepada siswa OSIS dan kader lingkungan saja, tidak menyeluruh kepada warga sekolah lainnya,” Imbuh Lilyani Kurniawan. Lebih lanjut, permasalahan tersebut berdampak pada semangat dan antusias siswa kader lingkungan yang menurun. “Kendala ini membuat semangat teman-teman sudah down duluan kak sebelum mencobanya lagi,” imbuh Lilyani.
Kendala tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Hawhyarus Jiwana, siswa kelas 8 yang tampak sangat antusias menjalankan pemilahan sampah ini. Tidak hanya itu saja, dirinya pun tanpa pikir panjang mengajukan diri menjadi koordinator tim sampah. “Saya ingin sekali menjalankan program (pemilahan sampah) ini, karena hal ini adalah langkah awal untuk kegiatan selanjutnya,”tutur Hawhyarus Jiwana kepada Ali Felyndra, aktivis Tunas Hijau.
Tidak ingin menunggu lama, Hawhyarus Jiwana berencana segera merealisasikan program pemilahan sampah yang diawali dengan sosialiasi tentang pemilahan sampah. “Sosialisasi pemilahan sampah ini akan saya mulai jum’at besok. Saya akan kumpulkan ketua kelas untuk sosialisasi pemilahan,”lanjut dia.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa setelah sosialisasi pemilahan sampah ini, program pemilahan sampah ini akan langsung berjalan secara bertahap. “Pertama kita lakukan simuliasi pemilahan sampah dulu selama satu minggu kedepan, kalau hasilnya bagus maka program pemilahan sampah akan benar-benar diterapkan setelahnya,” terang Hawhyarus.
Rencana tersebut mendapat dukungan dari Vanny Putra Immanuel Panjaitan, siswa kelas 8. Menurutnya, dengan adanya simuliasi program terlebih dahulu, akan mempermudah warga sekolah untuk mulai membiasakan diri untuk memilah sampah.
“Ada baiknya kita lakukan simulasi dulu kepada warga sekolah untuk melihat antusiasme dan seberapa besar pemahaman mereka terkait pengolahan sampah. Kalau mereka sudah mengerti dan tampak antusias, langkah selanjutnya adalah mulai membiasakan diri,” pungkas Vanny Putra. (Ali)